Sapta Rsi dan Gayatri Mantra



Masih ingat tentang kelompok misterius "Tujuh Orang Bijak" ("Saptaresi") yang dikatakan akan muncul di awal setiap Yuga dan memandu peradaban baru ?
Dalam catatan Weda, ketujuh resi ini merupakan penerima wahyu yang pertama, mereka disebut juga sebagai sastrawan atau lebih mengarah pada pujangga. Resi tersebut tidak dapat disamakan dengan pendeta karena lebih dari agung dari pendeta sehingga mereka disebut dengan Maha Resi. 

Tujuh Maha Resi tersebut adalah :
1) Grtsamada; 
2) Wiswamitra; 
3) Wamadewa; 
4) Atri; 
5) Bharadwaja; 
6) Wasistha; dan
7)  Kanwa.

Apakah ketujuh Rsi tersebut hidup dalam 1 jaman. ? Ataukah mereka bersama-sama  memiliki peran tugasnya di masing-masing wilayah yang berbeda? Kita tidak tau pastinya. Mungkin setiap daerah punya benang merah cerita yang saling terhubung. 
Salah seorang dari Maharsi tersebut adalah seorang Rsi yang dalam perjalanan spiritualnya menemukan Gayatri mantra yang kita kenal sekarang. Dia adalah Maha Rsi Wiswamitra dan beliaulah yang semua wahyunya dikumpulkan dalam Weda.

Mantra  adalah beberapa deretan kata yang memiliki vibrasi tertentu dan mampu memberikan pengaruh pada atmosfer di sekeliling yang mengucapkannya. 
Gayatri sendiri dalam Weda merupakan mantra dari segala mantra. (Maha Mantra). Bahkan semua mantra yang ada, bersumber pada Gayatri Mantra ini. 
Kata Gayatri sendiri oleh beberapa peneliti  artinya sama dengan kata GAIA/ GEO yang artinya bumi, dan TRI artinya adalah tiga.  
Dalam bahasa Sumeria kuno bumi juga disebut dengan EA (yang artinya adalah rumah air) yang akhirnya  menjadi kata  EARTH untuk bumi.

Jadi Gayatri Mantra adalah mantra memiliki Vibrasi tertentu yang bisa memberikan  pengaruh pada tiga alam, atau TRIBUANA / Triloka.
Bagi siapa saja para pelantun mantra ini akan tersinkronisasi dengan vibrasi bumi yang mampu melindungi vibrasi diri (tubuh, pikiran dan jiwa) dari vibrasi  yang tidak selaras dengan bumi,  dimana watak dari bumi sendiri adalah menumbuhkan / menyembuhkan, bukan sebaliknya. 
 
Ini adalah bunyi mantra tersebut : 

"Om Bhur Bhuva Svah 
Tat Savitur Varenyam 
Bhargo Devasya Dhimahi 
Dhiyo Yo Nah Prachodayat"

Biasanya oleh para leluhur kita , mantra ini dilantunkan pada saat pergantian malam atau siang hari dan sebaliknya pergantian malam ke pagi hari. Memang betul semua waktu adalah baik, namun dari sisi astronomi menemukan bahwa setiap derajat gerak matahari bulan maupun planet-planet tertentu saling memberikan pengaruh yang berbeda satu sama lain. Dan pada saat pergatian waktu tersebut diatas itulah biasanya mereka melantunkan gayatri mantra. (mungkin ada beberapa catatan kuno yang masih tersimpan memuat penjelasan ttd itu)

Rahayu 
Kuharap tulisan ini bisa tersinkronisasi dengan baik 🙏🏻 dan pesan utamanya tersampaikan.

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual