Postingan

Menampilkan postingan dengan label tradisi Bali

ASU ( Anjing )

Gambar
Bagi orang Bali, anjing menempati posisi yang penting dalam kehidupannya. Anjing telah dijadikan sahabat setia tanpa pamrih paling dekat.  Kesetiaan anjing kepada pemiliknya telah menciptakan suatu hubungan yang sangat dekat antara manusia dengan manusia. Di seluruh dunia, anjinglah yang dinyatakan sebagai hewan sahabat terbaik manusia. Kesetiaan anjing telah pula dikenal lewat cerita keagamaan di antaranya, Yudistira Swarga pada Parwa ke-17 Mahabharata. Yudistira tidak sudi masuk sorga jika dewa tidak mengizinkannya masuk bersama anjing putih yang setia menemani sejak meninggalkan Istana Indraprasta hingga ke puncak Gunung Mahameru tempat para dewa berstana. Selain di kisah tersebut, banyak sekali kisah kesetiaan anjing yang terjadi di lingkungan sekitar kita dari Hachiko Monogatori di Jepang, kisah beberapa anjing yang setia menjaga pemiliknya yang mengalami cacat fisik, anjing yang menemani pemiliknya berburu, dan lainnya. Disalah satu babad bali juga pernah tersirat kis

Membaca 'ayat suci' dalam Canang I Ratu.

#magamaluh #kapaktujengriset Melompat jauh mungkin ke 24.000 ribu tahun lampau. Atau ke abad 19 Masehi. Atau mungkin ke tahun nol. Bahkan selalu ketika bicara agama di masa kini terjebak syarat definisi agama formalisasi kepentingan negara dalam urusan toleran antar agama. Di seluruh permukaan bumi ini beribu-ribu ada agama-agama. Kenyataan keyakinan tumbuh tak henti pada soal kewahyuan dan 'bebas buta huruf'. Jauh lampau di Bali meletakan apa itu Gama Telu. Igama, Ugama dan Agama. Anehnya yang merujuk kesahihan agama dari ayat suci kitab-kitab kini lupa. Akan adanya Igama dan Ugama, dan Agama itu alami pemdangkalan deskripsi dan makna sebab muasalnya Agama bagi Bali lampau adalah hal-hal yang berkaitan antara tindakan religius, relasi manusia dan negara.  Kini ketika perburuan kebebasan atas nama apapun berhadapan dengan fanatisme dalam relasi kompleks. Tampilan sikap religius sering merambat justru pada isyarat dan ekspresi 'keberjarakan' dengan inti kas