Postingan

Menampilkan postingan dengan label anak

Bila Anak Jatuh

Gambar
Pagi-pagi ditelpon sepupu anaknya jatuh kepala duluan, tapi habis itu masih sadar, tetep aktif sekarang lagi tiktokan ama kakaknya. Harus CT Scan kepala? Belum perlu. Oh jadi dah aman? Belum tentu. Berikut yang perlu diperhatikan dan dilakukan ketika anak jatuh trauma kepala. Yang pertama setelah jatuh, perhatikan kesadaran anak, anak nangis? masih sadar? bagus 👍🏻. Jangan salahin lantainya ya. Lantai ga salah apa2. Selanjutnya cek kepala sampai bawah ada luka terbuka? ada benjolan? ada cairan keluar dari telinga/hidung? Bukan termasuk ingus ya. Cairanny beda. Entah bening banget ngocor. Atau kentel banget kayak ngegumpal.. Kalo semua gak ada. Dan anak masih aktif setelah jatuh. Untuk saat ini Insya Allah aman. Trauma kepala ringan, tanpa penurunan kesadaran, bisa dirawat di rumah. Istirahat di rumah, gak perlu di CT Scan, MRI, USG, dll. Selama di rumah, cek kondisi anak setiap 2-3 jam selama 3 hari setelah jatuh tadi. Jika terjadi gejala berikut, langsung bawa ke IGD terdekat. https:

Pesan Untuk Orang Tua

Gambar
*Pesan Ibu Elly Risman*  *Senior Psikolog UI, Konsultan Parenting Nasional* *Inilah pesan untuk para Orangtua :* Kalau Anda dititipi anak Presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya ? Beranikah Anda membentaknya sekali saja ? Pasti enggak, kan ? Nah, yang sekarang menitip bukan Presiden, tapi yang jauh lebih berkuasa dari Presiden, yaitu Allah. Beranikah Anda membentak, memarahi, mencubit, menyentil, bahkan memukul ? Jika Anda pernah melakukannya, kira-kira nanti di hari akhir, apa yang Anda jawab ketika ditanya Pemiliknya ? *Jiwa anakmu lebih mahal* dari susu termahal yang ditumpahkannya.  *Jaga lisanmu,* duhai orangtua.  *Jangan pernah* engkau *memarahi* anakmu hanya gara-gara ia menumpahkan susunya atau karena ia *melakukan hal* yang menurutmu *salah.* Anakmu tidak tahu kalau apa yang ia *lakukan adalah kesalahan.*  *Otaknya belum mempunyai konsep* itu. *Jaga Jiwa Anakmu.* Lihatlah *tatapan mata* anakmu yang *tidak berdosa* itu ketika *engkau marah-marah.*  Ia

Perlu disebarkan ke anak kita meskipun dia sdh mempunyai anak juga

Gambar
**.  Jangan sampai terjadi kisah nyata dalam kehidupan di dunia ini... 1. Ketika kita sebagai suami isteri yg masih muda dan memiliki anak2 yg masih kecil, maka kita akan seperti *BOLA BASKET* 🏀 yg selalu menjadi rebutan oleh mereka karena ada sesuatu yang mereka ingin dapatkan dari kita. 2. Jangan sampai ketika kita telah tua, kita diperlakukan  seperti *BOLA VOLI* 🏐 yang dioper kesana kemari, dari satu anak ke anak yang lain karena mereka anggap orang tuanya menyusahkan dan membatasi kebebasan mereka utk beraktivitas. 3. Ketika kita semakin tua, jangan sampai  anak-anak memperlakukan kita seperti *BOLA KAKI*⚽ yg selalu ditendang kesana kemari karena dianggap semakin menyusahkan dan dianggap sebagai beban. Melarang kesukaan orang tua : Reunian, silaturahim, minum teh, kopi, makan cemilan yg merupakan favorit orang tua.            4. Akhirnya ketika kita sudah jompo, anak anak memperlakukan kita seperti *BOLA GOLF* 🏌🏾‍♂dibuang sejauh mungkin agar sesegera mungkin masuk

Setelah IQ, EQ, SQ, Rupanya Yang Penting Adalah AQ, Apakah Itu? Mari Dibaca

Setelah IQ, EQ, SQ, sekarang muncul AQ... SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN By : Ibu Elly Risman (Senior Psikolog dan Konsultan, UI) Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri . Jangan memainkan semua peran, ya jadi ibu, ya jadi koki, ya jadi tukang cuci. ya jadi ayah, ya jadi supir, ya jadi tukang ledeng, Anda bukan anggota tim SAR! Anak anda tidak dalam keadaan bahaya. Tidak ada sinyal S.O.S! Jangan selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya. #Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, "Sini...Ayah bantu!". #Tutup botol minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja". #Tali sepatu sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan". #Kecipratan sedikit minyak "Sudah sini, Mama aja yang masak". Kapan anaknya bisa? Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana, Apa yang terjadi ketika bencan

Darurat Untuk Para Orang Tua

Patut jadi perhatian para ortu terutama yg anaknya masih kecil dan pasti akan jadi remaja kelak. -------------- Diwawancara pagi tadi di @metrotv acara @spimetrotv tentang alm. ananda N, siswi SMPN 147 yang bunuh diri loncat dari lantai 4 sekolahnya 😞 70% anak remaja yang dikirim orangtuanya utk konseling dengan saya mengeluh ingin mengakhiri hidupnya. Kaget?  Kata mereka : Untuk apa hidup? Kalau nanti toh semua orang juga pasti mati! Mati sekarang aja. Malah keren mati muda dan gak usah cape2 sekolah, les bimbel dll terus dari hari Senin smp Minggu (yess! Literally 7 hari seminggu) dimarahin terus, ditakut2in terus, mati aja ach!  Gak mudah loh jadi Psikolog Anak & Remaja di Generasi Alpha ini selain sebagai pendengar mereka harus cerdas luar biasa karena pengetahuan mereka luas sekali tapi ironisnya ketahanan diri yang rendah dibandingkan generasi sebelumnya. Jadi bukan melulu karena perundungan yang bahasa kerennya, bullying! Tapi karena orangtuanya tidak 'hadir' dalam

Warisan Terbaik Untuk Anak

🌺Pada detik2 kematiannya, seorang pria, Tom Smith, memanggil anak²nya & ia menasehati mereka utk mengikuti jejak hidupnya sehingga mereka dapat memiliki ketenangan jiwa dalam semua hal yg mereka lakukan. Putrinya, Sara, mengatakan,: "Ayah, saya kecewa Anda meninggalkan kami tanpa uang sepeser pun di bank. Para ayah lain, yg Ayah katakan sebagai koruptor & pencuri dana publik, bisa mewariskan rumah & properti utk anak² mereka; kita bahkan tinggal dalam apartemen sewaan". "Maaf, saya tak bisa mengikuti jejak hidup Anda. Pergilah Ayah, biarkan kami mencari jalan hidup sendiri.” Beberapa saat kemudian, ayah mereka menutup mata utk selama-lamanya.   3 tahun kemudian, Sara pergi utk wawancara pekerjaan di sebuah perusahaan multinasional. Saat wawancara Ketua panitia bertanya, "Saudara ini punya nama Smith yg mana?" Sara menjawab, "Saya Sara Smith. Ayah saya adalah Tom Smith yg sudah meninggal.” Ketua Panitia memotong, "Ya Tuhan, Anda ini putrin

JUNK FOOD Buat IQ Anak Jadi Jongkok

Bayi yang diberi banyak makanan olahan mungkin akan memiliki IQ yang lebih rendah dalam hidup mereka di masa berikutnya, demikian diungkapkan suatu studi di Inggris. Kesimpulan tersebut, yang disiarkan awal pekan ini  berasal dari penyelidikan jangka panjang kepada 14.000 orang yang dilahirkan di Inggris barat pada 1991 dan 1992. Kesehatan dan kebugaran mereka dipantau pada usia tiga, empat, tujuh dan delapan-setengah tahun. Orang tua dari anak-anak tersebut diminta mengisi daftar pertanyaan antara lain rincian jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak mereka. Hasilnya dibagi dalam tiga pola makanan yaitu  yang memiliki kandungan tinggi gula dan lemak olahan; makanan "tradisional" yang banyak mengandung daging dan sayuran; dan yang terakhir adalah makanan "sadar-kesehatan" dengan banyak selada, buah dan sayuran, pasta dan beras. Ketika anak-anak itu berusia delapan-setengah tahun, IQ mereka diukur dengan menggunakan alat standard yang