Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dharma

Batara Samudaya dan Weda Mesambeh

Gambar
----- Dharma Nusantara memang tak cakap dalam “berfilsafat”. Ia lebih banyak “ngelakoni” dengan sujud bhakti sebagai “jalan”. Bahasa kerennya “bhakti marga”.  ----- Panca yadnya menjadi kesehariannya. Memuliakan alam semesta dengan segala isinya. Menghormati sang atman yang bersemayam di setiap insan manusia. Bakti dan bersaji kepada Guru Suci, Leluhur, Bhatara, Dewa, Sanghyang Widhi.  ----- Dharma Nusantara sujud kepada segala aspek Hyang Tunggal, baik dalam “Pertiwi Akasa” wujud beliau di bumi maupun di jagat raya, sebagai “Batara Samudaya” dengan berbagai sebutan. Entah nama itu tersurat di dalam Weda maupun tidak, seperti Ida Ratu Niang Sakti, Ida Betara Dalem Ped, Sesuhunan Kidul, Ida Betara Luhur Bingin, Ida Betara Maspait, Masceti, Betara Subandar, Melanting, Betara Bukit, Betara Pucak Sari, Ratu Made, Ratu Nyoman, Ulun Danu, Ratu Ayu, Ratu Gede, Sanghyang Ambu, dll. Dipuja sebagai pelindung dan pengayom kehidupan manusia di dunia.  ----- Memang nama-nama itu tak te

SIAPA BILANG SANSEKERTA BAHASA INDIA

Gambar
1. Penelitian bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth (1620–1668) dan Johann Ernst Hanxleden (1681–1731) juga ilmuwan bahasa Sir William Jones  2. Nama Sanskerta atau "Sanskrtam" banyak di pakai di Jawa dan Bali, Kata sifat "Saṃskṛta" berarti "Berbudaya", bahasa yang dirujuk sebagai "Saṃskṛtā vāk" artinya  "Bahasa Yang Berbudaya" secara definisi merupakan bahasa yang "Tinggi",  3. dipakai untuk keperluan agama dan keperluan ilmiah ini bertentangan dengan bahasa yang dipakai oleh rakyat jelata, Bahasa ini juga disebut "Deva-bhāṣā" yang artinya adalah "Bahasa Dewata" 4. Kata "Sanskerta" dalam bahasa Sanskerta tertulis "Saṃskṛtabhāsa" artinya adalah bahasa yang "Sempurna"... Maksudnya, lawan dari bahasa "Prakerta" atau "Bahasa Rakyat" 5. Bahasa "Prakerta" atau "Bahasa Rakyat" tertulis dalam tulisan Sanskert

Pengertian Dewa dan Bhatara

Gambar
Dalam kakawin Negara Kertagama pupuh 27.2. tertulis mengenai istilah Dewa untuk memuji raja Hayam Wuruk : singih dewa manindarat juga siran lumanlan i jagat. artinya : Sungguh beliau Dewa menjelma, sedang mengedari dunia.  pada pupuh 1.2. tertulis mengenai Bhatara : haji rajasanagara wiçesa bhupati, saksat janma bhatara natha siran anhilanaken i kalankaniɳ praja. artinya : Raja Rajasanagara yang sedang memegang tampuk negara bagai titisan Bhatara beliau menyapu duka kerajaan. kata Dewa dan Bhatara dipergunakan pada masa majapahit merujuk pada Tuhan, atau paling tidak sifat Tuhan. sifat Tuhan yang Maha Menghidupkan disebut Bhatara Brahma, yang Maha Mengatur disebut Bhatara Wisnu, yang Maha Melebur disebut Bhatara Siwa. Dewa berasal dari bahasa sansekerta yaitu 'Div', artinya sinar. sedangkan Bhatara berasal dari kata 'Bhatr', artinya penguasa. jadi Dewa Wisnu misalnya akan dipergunakan untuk menunjukkannya dalam sifat keTuhanan yang menyinari dunia. sedangkan

WHY GO TO TEMPLES?

Gambar
This is fantastic, I just love the guy's answer. Enjoy and pass it on.  I thought you would enjoy it also. If you're spiritually alive, you're going to love this! If you're spiritually dead, you won't want to read it. If you're spiritually curious, there is still hope! A Temple goer wrote a letter to the editor of a newspaper and complained that it made no sense to go to temples every now n then. He wrote: "I've gone for 30 years now, & in that time I have heard something like 3,000 teachings, but for the life of me, I can't remember a single one of them. So, I think I'm wasting my time, the preachers & monks  are wasting theirs by giving teachings  at all". This started a real controversy in the "Letters to the Editor" column Much to the delight of the editor, it went on for weeks until someone wrote this clincher: "I've been married for 30 years now.  In that time my wife has cooked some 32,000 meals

Fisika Dalam Kitab Suci Weda

FISIKA DLM KITAB SUCI WEDA, dlm hubungannya dgn weda adlh bahwa matahari itu terdispersi kedlm 7 macam warna telah tercantum dlm Kitab Atharwa Weda VII.107.1 " ava divas tarayanti, sapta suryasya rasmayah" artinya: matahari memiliki 7 buah sinar, mereka adlh sumber hujan. Dari pandangan FISIKA menjelaskan tentang matahari yg menyinari laut shg terjadi proses penguapan, uap air perlahan naik ke atas dan mengumpul atau berkondensasi menjadi awan, krn konsentrasi uap air yg makin bnyk maka jatuhlah kepermukaan bumi sbg HUJAN.  Berikut sloka yg menjelaskan fenomena FISIKA ini:  Atharwa weda XIII.39 " vivam ut vatanti" artinya matahari mengambil air dlm bentuk uap ke langit.  Atharwa weda VIII:107.1 "  ava divas tarayanti, sapta suryasya rasmayah apah samudra dharah" artinya matahari yg 7 itu mengambil atau membawa air laut ke langit dan kemudian menyebabkan hujan. Beberapa kesamaan antara hukum2 fisika yg ditemukan oleh para ilmuwan yg sebenarnya sdh tercantum

Goddes Durga

Gambar
“My mother groaned, my father wept, into the dangerous world I leapt.” ― William Blake  (The birth, the emergence, the coming into existence of the Goddess Durga)