Prasasti Kelurak 782 Masehi, Koleksi Munas D-44
šššššššš ššššššš 782 š.
šØššš šØššššš :
1= // Namo RatnatrayÄya//
JayaLokeƧvaraSugatapadÄkį¹£ara JayaBhadreƧvaraSugatapadÄkį¹£ara/JayaViƧveƧvaraSugatapadÄkį¹£ara --- --- ƧvaraSugatapadÄkį¹£ara//
2= dharį¹£ati yo [2]lokeƧa[į¹] dhartu[į¹] mÅ«rdhnÄmitÄbham Api LokeƧvaraį¹ /praį¹amata taį¹ lokeƧaį¹ sakaladigantÄvabhÄsanÄlokeƧaį¹ //
3= yÄtasthÄmavacaratayaįø„ ƧarumÄn --- --- --- --- --- --- --- / saį¹
gata ---navaratnaį¹ mÄm api [3] bhayabhÄ«tam avacara[n]taį¹ //
4=
SÄmantmantripatisaį¹skį¹tasatkrameį¹a dikcakraRÄjavijayÄrjitavikrameį¹a /--- --- (VI)RAVAIRIVARAVÄŖRAVIMARDANEMA nityaį¹ parÄrthakaru[į¹Ä] ~ ~ --- mena //
5= ĆAILENDRAVAį¹ĆATILAKENA maho[4]dayenayasya kramÄmbujarajaįø„ ƧirasÄ praį¹amya / sampÅ«jyate dhį¹tÄ dhį¹timatÄ DHARAį¹ÄŖNDRANÄMNÄ //
6= TENENDRA --- ~~~ --- ~~ --- vilokyalokaį¹ kį¹pÄparigatena jagaddhitÄya / vai[5]pulyavipratilakena tathÄgatoktam --- --- ~ --- ~ balinÄ bala --- utena //
7= GAUįøÄŖDVÄŖPAgurukramÄmbujarajaįø„pÅ«tottamÄį¹
gÄtmanÄ --- --- ÄrthavidÄmahÄrddhisahadÄsaį¹veda --- --- ~ ~ / --- --- --- ~ ~ --- ~ --- ~ ~ --- ~ ~ ~ --- [6] prÄptÄbhiį¹£ekaį¹Ć§riyÄ Ć§reyaįø„ kÄra ~ --- ~ --- ~ ~ ~ --- --- --- ~ vidvadriyÄ //
8= sarvajƱo ~ ~ --- ~ ~ ~ --- --- --- pradÄvojvalaįø„ sarvasthÄkhilaloka --- ~ ~ ~ --- --- --- ~ nÄ«lotpalaįø„ / MAį¹JUĆRÄŖR AYAM aprameyasu [7] gataprakhyÄtakÄ«rttim mahÄ --- --- ~ ~ --- ~ rÄjaguruį¹Ä lokÄrthasaį¹sthÄpitaįø„ diį¹”į¹aįø„ spį¹į¹£į¹aįø„ smį¹timi · · · ·itah · · · ·titÄpa itiįø„ sasukhasya · · · · · · ·setur mmaį¹jughoį¹£aįø„ saį¹tosah [8] smÄttasmÄdbhavadbhir · · · · · · · ·satkį¹tta · · · · jjapadadį¹į¹£tarataįø„ kÄ«rttistambha smį¹ttiįø„ //
10= prÄ«yaį¹ BUDDHA ~ --- ~ --- ~ ~ ~ --- --- --- ~ --- ~ ~ TRAILOKYÄRcitasaį¹kramasya jagataįø„ [9] trÄtur vidhÄtuįø„ Ƨriyaįø„ / kį¹tvemÄį¹ pratimÄį¹ mayÄ yadamitaį¹ prÄptaį¹ guruį¹ bhaktitaį¹sevÄ --- ~ ~ locanaįø„ smarajitaįø„ --- --- ~ MAį¹JUSĆRIYAį¹ //
11= ĆAKAnį¹pakÄlÄtÄ«tair varį¹£aƧataiįø£ saptabhiƧvaturbhirapi / varį¹£aih KU[10]MÄRAGHOį¹¢Aįø¤ sthÄpitavÄn MAį¹JUGHOį¹¢AMimam //.
12= vyatiį¹£yamvicinÄmanisaraguru· · · · · · · · kala · · · saptame mÄse sthapitavÄƱca yathÄham --- //
13= kÄ«rttistambho 'yam atulo[11] DHARMMASETUR anuttaraįø„ / rakį¹£Ärthaį¹ sarvasatvÄnÄį¹ MAį¹JUĆRÄŖpratimÄkį¹tiįø„ //
14= atraBUDDHAƧcadharmmaƧcasanghaƧcÄntaįø„ sthitaįø„ / įøį¹į¹£tavyo dį¹Ć§yar atne 'smin smarÄrÄti[12]nisÅ«dane //
15= ayaį¹ sa VAJRADHį¹K ĆRÄŖMÄN BRAMÄ VIį¹¢NURMMAHEĆVARAįø¤ / Sarvadevamayaįø„ SvÄmÄ« maį¹juvÄg iti gÄ«yate //
16= deƧastasya parÄrakį¹£Äį¹ parasvasya yatanaį¹ sthraį¹ / [13] MAį¹JUĆRÄŖR AYAM atrÄste kurvan tavyohitaƧriyÄ //
17= da. . . . dhicittamÅ«laįø„ karuį¹Äskandho MahÄkį¹£amÄƧakhaįø„ / AbhivÄnchÄ«tÄƧrayalavaįø„ kalinavakalpadrumo ja [14] yati //
18= smabhÅ«ta · · · · sukha · · · · · · · · RÄjÄ / tÄrkį¹£yo Rakį¹£asi rakį¹£Äį¹ maį¹juravaįø„ sarvabhÄ«tiharaįø„ //
19= yÄce tri --- ~ caritocitacÄruvį¹ [15] ttÄn ÄgÄminaįø„ kį¹£itipatÄ«n ava --- ~ sarvÄn /yuį¹£mÄbhir aprati ~ maįø„ PratipÄlanÄ«yaįø„ ĆRÄŖ DHARMMASETUR AYAį¹ --- ~ ~ Bhį¹tkumÄraįø„ //
20= ĆRÄŖ SANGGRÄMADHANAį¹JA[16]YA Naravarasatkaralabdhaguru · · · · kį¹tir iyam · · · · · · · · · · · · · · · ·
(Bosch, 1913: 18-20)
šØššš š©ššššš (š»ššššššššš š©šššš) :
//Penghormatan kepada Tiga Permata (Ratnatraya)//
1= Prinsip ke Buddhaan JAYALOKEÇVARA yang tidak dapat dihancurkan. Prinsip ke Buddhaan JAYABHADREÇVARA yang tidak dapat dihancurkan.
Keabadian ke Buddhaan (JAYA)-------------ÇVARA. //
2= Sembah LOKEÇA, Penguasa Dunia, gemerlap ke segala penjuru, yang LOKEÇVARA, AMITĀBHA, Penguasa Dunia, berani kenakan di kepalanya.//
3= šš¢š (š”šššš š”šššššš) ---------------- Perlindungan LOKEÇVARA (š¦ššš ššš ššš¢š”ššš šš ššššš ššššš š ššššš¢ššš¦š, š”ššššššš¦š ššš”ššššššš šššššš ) Kepala Penyembah yang ketakutan (bhayabhÄ«ta).//
4= Oleh Orang-Orang Saleh, oleh para Mantri, dan Pati tetangga yang dikagumi (?), mereka yang telah memperoleh kepahlawanan melalui kemenangan atas penguasa dunia, mereka yang menghancurkan pahlawan-pahlawan hebat [(VI)RAVAIRIVARAVĪRAVIMARDANEMA] yang terus-menerus hidup berdampingan demi orang lain, ----------------- melalui dia.//
5= hiasan silsilah ÇAILENDRA (ÇailendravaÅƧatilakena) yang penuh keagungan, debu dari kaki padmanya disembah oleh RAJA yang tegas bernama INDRA (Dharaį¹ Indra NÄmnÄ) inilah bumi ditopang //
6= Melalui Dia, hiasan -------------, penuh kasih sayang saat melihat dunia, menjadi untuk keselamatan dunia ------------- //
7= Oleh Dia, yang anggota tubuhnya yang indah, dibersihkan oleh debu kaki padma Guru Negeri GAUDI (GauįøÄ«dvÄ«pa guru) --------------------- //
8= MAÑJUÇRĪ (arca) ini didirikan oleh -------------Guru Pangeran, demi dunia. //
9= -------MAÑJUGHOSAH --------------- tiang kemuliaan //
10= ------------telah membuat arca yang disembah oleh Tiga Dunia ------------Pelindung dan Pencipta Dunia -------------- //
11= Sekarang setelah tujuh ratus empat tahun Era Pangeran ÇAKA telah berlalu, KUMARAGHOSA telah mendirikan (arca) MAÑJUGHOSA ini //
12= (šššš ššššš ššš, āššššš š”šššš š”šššššš š ššš¢šš¢āšš¦š, ššššš¦š šššššššāšš š¤ššš”š¢ š ššš” ššššššššš šššš šš¢šš ššš ššš¢š”ššš) (saptame mÄse) //
13= Tugu Kemuliaan yang tiada tandingannya, Bendungan Dharma (in) yang tiada tandingannya berbentuk Dewa MAÑJUÇRĪ untuk melindungi semua makhluk.//
14= Di sini BUDDHA, DHARMA,dan SANGGHA, hadir di dalam (secara rahasia) / terlihat di dalam permata indah ini yang menghancurkan Musuh SmÄrÄ (MÄrÄ = Siwa ? )//
15= Dia Pembawa VAJRA (Vajradhį¹k), Yang termasyur (ÇrÄ«mÄn) adalah BRAHMA (BramÄ), WISNU (Viį¹£nu), MAHESWARA (MaheƧvaraįø„), dia adalah Tuhan terdiri dari semua dewa dan dinyanyikan sebagai MAÑJUVĀC (Maį¹juvÄg).//
16= (Ini gambaran) MAÑJUÇRĪ (Maį¹; juƧrÄ«rayam), di sini melakukan perlindungan atas tempat ini (?) dan atas milik orang lain //
17= Pohon Harapan Muda KALI(YUGA), yang akarnya pengertian (?), batangnya welas asih, cabangnya kesabaran, dedaunan tempat tinggal (semua) keinginan (?), menaklukkan //
18= Dia, TÄRKį¹¢YA (TÄrkį¹£yo), MAĆJURAVA (Maį¹juravaįø„) yang menghilangkan semua rasa takut (menjalankan) perlindungan dalam kegelapan //
19= Aku memohon kepada semua Calon Pangeran yang berperilaku ramah dan --------agar demi engkau-------penghalang Dharma yang termasyurn (berkedok) ------BHį¹TKUMÄRAįø¤ (MaƱjuƧrÄ«) ini dilindungi //
20= Hanyalah nama ĆRÄŖ SANGGRÄMADHANANJAYA yang terbaca //
(Bosch, 1913: 20-22).
š»ššššš š°šš :
Prasasti Kelurak (782 M) beserta alih aksara dan terjemahan bebasnya. Prasasti ini merupakan salah satu artefak penting dalam sejarah Jawa Kuno yang menunjukkan perpaduan antara Buddhisme Mahayana dan unsur politik kerajaan Åailendra. Berikut ini beberapa poin penting yang dapat dirangkum dan ditafsirkan lebih lanjut:
1. Konteks Historis:
Tahun Penetapan: 704 Åaka = 782 Masehi.
Raja: Disebut Dharaį¹Ä«ndra dari wangsa Åailendra, kemungkinan besar adalah Rakai Panangkaran (menurut beberapa peneliti).
Tujuan: Pendirian arca MaƱjuÅrÄ« oleh seorang guru bernama KumÄraghoį¹£a, sebagai bentuk penghormatan terhadap Triratna (Buddha, Dharma, Sanggha) dan pelindung dunia (lokÄnugrahÄrtha).
2. Tokoh-Tokoh Utama dalam Prasasti:
MaƱjuÅrÄ« (Maį¹juvÄg): Bodhisattwa kebijaksanaan; digambarkan sebagai penguasa universal yang juga memiliki aspek Siwaistik (Vajradhį¹k, BrahmÄ, Viį¹£į¹u, MaheÅvara).
KumÄraghoį¹£a: Guru pendiri arca; berasal dari tradisi Mahayana, disebutkan sebagai sosok dengan devosi tinggi (bhaktitaį¹sevÄ).
Åailendravamsatilaka (Mahodaya): Mahkota dari dinasti Åailendra, yang dihormati oleh Dharaį¹Ä«ndra.
3. Dimensi Spiritual dan Simbolis:
Ratnatraya (Tiga Permata): Buddha (pencerahan), Dharma (ajaran), Sanggha (komunitas). Disebut berulang sebagai pusat penghormatan.
MaƱjuÅrÄ« sebagai Dharma Setu: Prasasti menyebut arca MaƱjuÅrÄ« sebagai "Dharmmasetuh anuttarah", jembatan Dharma yang tiada banding – menunjukkan fungsinya sebagai penyambung antara makhluk hidup dan kebijaksanaan transendental.
Penggambaran MaƱjuÅrÄ« sebagai Vajradhį¹k (Pemegang Vajra): Menunjukkan aspek tantrik dan penyatuan dengan kekuatan adidaya (vajra sebagai lambang petir/kesadaran tajam).
4. Politik dan Kekuatan Moral:
Penekanan pada sifat parÄrthakaruį¹Ä (kasih untuk yang lain) dari raja, yang menunjukkan bahwa penguasa ideal menurut Buddhisme Mahayana adalah bodhisattwa duniawi.
Penyebutan tokoh-tokoh seperti RÄjaguru dan sÄmantamatri menunjukkan struktur pemerintahan dan spiritual berjalan berdampingan.
5. Keunikan Prasasti Kelurak:
Disebut sebagai kīrttistambha, yaitu tugu kemuliaan.
Dalam paduka-puja (penyembahan debu kaki padma), guru dari GauįøÄ«dvÄ«pa (India Timur) juga dihormati – mengisyaratkan koneksi budaya dan spiritual antara Nusantara dan India.
6. Tafsir Simbolik atas Beberapa Kalimat Kunci:
“Sarvadevamayaįø„ SvÄmÄ« Maį¹juvÄg”: MaƱjuÅrÄ« sebagai tuan segala dewa – menggabungkan esensi Hindu dan Buddha.
“AtrÄste kurvan tavyohitaƧriyÄ”: Ia hadir di sini demi kebajikan dan kesejahteraan – menjadi semacam dewa pelindung wilayah (lokapÄla).
“SmÄrÄrÄtiniṣūdane”: Penakluk musuh SmÄra (MÄra), simbol dari kebodohan dan hawa nafsu dalam ajaran Buddha.
Kesimpulan Singkat:
Prasasti Kelurak adalah manifestasi sinkretisme tinggi antara ajaran Buddha Mahayana (khususnya VajrayÄna) dengan kekuasaan politik Åailendra. Ia menempatkan Bodhisattwa MaƱjuÅrÄ« sebagai ikon sentral penjaga dunia, sekaligus simbol kebijaksanaan yang diinkarnasikan dalam bentuk arca dan didirikan sebagai tugu dharma demi kemakmuran universal.