Postingan

Menampilkan postingan dengan label IQ

Setelah IQ, EQ, SQ, Rupanya Yang Penting Adalah AQ, Apakah Itu? Mari Dibaca

Setelah IQ, EQ, SQ, sekarang muncul AQ... SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN By : Ibu Elly Risman (Senior Psikolog dan Konsultan, UI) Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri . Jangan memainkan semua peran, ya jadi ibu, ya jadi koki, ya jadi tukang cuci. ya jadi ayah, ya jadi supir, ya jadi tukang ledeng, Anda bukan anggota tim SAR! Anak anda tidak dalam keadaan bahaya. Tidak ada sinyal S.O.S! Jangan selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya. #Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, "Sini...Ayah bantu!". #Tutup botol minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja". #Tali sepatu sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan". #Kecipratan sedikit minyak "Sudah sini, Mama aja yang masak". Kapan anaknya bisa? Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana, Apa yang terjadi ketika bencan

Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking

Untuk Nadiem Makarim, BRAVO ! : Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking Oleh : Prof Agus Budiyono Ada 3 hal ternyata tdk terlalu berpengaruh terhadap *kesuksesan*  yaitu: *NEM, IPK dan rangking* Saya mengarungi pendidikan selama 22 tahun (1 tahun TK, 6 tahun SD, 6 tahun SMP-SMA, 4 tahun S1, 5 tahun S2 & S3)  Kemudian sy mengajar selama 15 tahun di universitas di 3 negara maju (AS, Korsel, Australia) dan juga di tanah air.  Saya menjadi saksi betapa *tidak relevannya ketiga konsep di atas* terhadap kesuksesan.  Ternyata sinyalemen saya ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley yang memetakan 100 faktor yang berpengaruh terhadap *tingkat kesuksesan seseorang berdasarkan survey terhadap 733 millioner di US* Hasil penelitiannya ternyata nilai yang baik (yakni NEM, IPK dan  rangking) *hanyalah faktor sukses urutan ke 30*  *Sementara faktor IQ pada urutan ke-21*  *Dan bersekolah di universitas/sekolah favorit di urutan ke-23.*  Jadi saya ingin mengatakan secara sederha

JUNK FOOD Buat IQ Anak Jadi Jongkok

Bayi yang diberi banyak makanan olahan mungkin akan memiliki IQ yang lebih rendah dalam hidup mereka di masa berikutnya, demikian diungkapkan suatu studi di Inggris. Kesimpulan tersebut, yang disiarkan awal pekan ini  berasal dari penyelidikan jangka panjang kepada 14.000 orang yang dilahirkan di Inggris barat pada 1991 dan 1992. Kesehatan dan kebugaran mereka dipantau pada usia tiga, empat, tujuh dan delapan-setengah tahun. Orang tua dari anak-anak tersebut diminta mengisi daftar pertanyaan antara lain rincian jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak mereka. Hasilnya dibagi dalam tiga pola makanan yaitu  yang memiliki kandungan tinggi gula dan lemak olahan; makanan "tradisional" yang banyak mengandung daging dan sayuran; dan yang terakhir adalah makanan "sadar-kesehatan" dengan banyak selada, buah dan sayuran, pasta dan beras. Ketika anak-anak itu berusia delapan-setengah tahun, IQ mereka diukur dengan menggunakan alat standard yang