Postingan

Menampilkan postingan dengan label peninggalanmajapahit

"Misteri Struktur Bata Kuno di Kumitir: Jejak Kedaton Majapahit atau Candi Pendharmaan?"

Gambar
Struktur bata kuno itu terletak di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Hingga kini, struktur sepanjang 100 meter itu diprediksi merupakan talud. Tetapi, tim arkeolog belum dapat menyimpulkan bangunan apa yang dulunya pernah berdiri di lokasi tersebut. Meski demikian, mereka menyakini, lokasi tersebut merupakan tempat penting kala itu. Bentangan struktur bata kuno dengan panjang lebih dari 200 meter, ketebalan 140 cm dengan tinggi kisaran 120 cm dari permukaan tanah asli, tentunya memunculkan berbagai prediksi. Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Nugroho Dwi Wicaksono menyakini lokasi tersebut bukan tempat sembarangan. "Kita perkirakan bahwa struktur bata ini merupakan sisi timur dari Kota Majapahit. Dimana disebutkan bahwa Kedaton Majapahit itu dikelilingi tembok-tembok. Nah bisa jadi kita menemukan sisi timur dari kedaton, dimana posisi tengahnya berada di Segaran dan Sumur Upas," ujar Wicak Prediksi itu tak ...

Naga Muluk Sinangga Jalma: Candrasengkala Candi Naga

Gambar
Potret lawas 1901 Hancur Inilah bangunan utama Candi Naga,diduga untuk menyimpan peralatan keagamaan dan pusaka. â—‹Didalam Kitab Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci "Palah" yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur. â—‹Candi Naga yang hanya tersisa bagian kaki dan badan dengan ukuran lebar 4,83 meter, panjang 6,57 meter dan tinggi 4,70 meter. Nama Candi Naga digunakan untuk menamakan bangunan ini karena sekeliling tubuh candi dililit naga dan disangga tokoh-tokoh berbusana raya seperti raja sebanyak sembilan buah, masing-masing berada di sudut-sudut bangunan, bagian tengah ketiga dinding dan di sebekah kiri dan kanan pintu masuk. â—‹Di depan telah disampaikan bahwa  naga di sangga 9 orang ini mengisyaratkan sebuah candrasengkala”Naga muluk sinangga jalma” yang berarti angka tahun 1208 Saka atau 1286 M dimasa pemerintahan Kertanegara.