Mari Berpantun
Hati hati kalau ke Pekanbaru, Provinsi Riau. Kalo daerah yang kental banget Melayu, biasanya dikit-dikit perlu pantun. Pernah dalam perjalanan teman kebelet buang air besar (BAB). Gak terbiasa BAB di pesawat jadinya ditahan aja dulu. Sampai bandara langsung buru-buru nyari toilet. Pas mau masuk, eh dihalangin oleh petugasnya. "Wet et et et ... tunggu, tunggu", katanya. "Celana bukan sembarang celana, Celana panjang baju berdasi, Tak peduli awak darimana, Masuk toilet harus permisi". Beuuuuh. Lalu teman saya balas. "Emas perak adalah harta, Mohon dijaga sepenuh hati, Saya menahan berak dari Jakarta, Tolonglah pinjam toilet barang sekali". Petugasnya bilang "Wah, awak ni laaah..." (dengan logat melayu yang kental). "Zaitun bukan sembarang zaitun, Zaitun bulat seperti semangka, Pandai kali awak berpantun, Bolehlah pakai toilet sesukanya" Teman sayapun bergegas menuju toilet.... Eh baru beberapa langkah, teman saya balik lagi ke petugasnya.