Tempat Penyimpanan Postingan Bagus dari Media Sosial

Pemahaman para resi ribuan tahun lalu ttg kesadaran—yg baru belakangan diteliti ilmuwan modern—begitu mendalam. Mereka membahas 3 avastha (state of consciousness): waking, dreaming, deep sleep. Namun di atas itu ada Turiya yg ke-4 & Turiyatita yg lbh dalam lagi. https://t.co/EgB3iYPK1B Jagrat, waking state, atau keadaan jaga adl ketika mind, Manas & Prana aktif ke luar—berkenaan dgn dunia benda dgn sifat dualitasnya. Svapna, dreamkng state, atau alam mimpi/astral adl ketika kesadaran kita mengalir ke dalam. Mind & Prana membentuk mimpi. Ruang-waktunya berbeda. Sushupti, deep sleep, non-REM sleep, atau tidur pulas terjadi ketika Manas & Prana kembali ke bentuk asalnya. Terjadi meditasi tapi tanpa-sadar. Lapisan ini dikatakan menopang 2 keadaan sebelumnya. Jika bisa mencapai ini badan & pikiran kita menjadi segar kembali. Avastha berikutnya belum dikenal kebanyakan orang. Bahkan kata ‘turiya’ sendiri sekadar berarti keempat. Turiya Avastha lebih dalam lagi

WALAU SERIBU VEDA MENGATAKAN BAHWA API ITU DINGIN, JANGANLAH PERNAH LANGSUNG DIPERCAYA Demikianlah kira-kira terjemahan sebuah sloka Veda yang menekankan pentingnya analisa dan pemahaman ilmiah akan kebenaran setiap sesuatu, tidak terkecuali masalah-masalah metafisika, spiritual, ketuhanan dan Veda sebagai kitab suci sekalipun. Lewat sloka ini Veda yang meskipun diyakini sebagai kebenaran absolut yang berasal dari Tuhan secara langsung tetap membuka diri untuk dibuktikan kebenarannya. Veda membuka diri untuk dikaji secara ilmiah untuk membuktikan bahwa apa yang disampaikan dalam Veda adalah benar-benar kebenaran yang absolut. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah para pengikut Veda menghapuskan dogma-dogma dan berusaha berpikir kritis akan segala sesuatu. Dewasa ini kita mempraktekkan agama kita berdasar dogmatisme. Tapi besok, dalam jaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknotronik anak-anak kita akan menolak kita, akan menertawakan kita, bila kita tidak dapat menjelaskan agam