Apa Itu Herd Immunity

Mulai sekarang ane akan agak mengurangi nyinyir ke pemerintah pusat dulu (semoga pemerintah gak blunder lagi) dan menambah postingan informasi dulu. Ok di mulai dengan Ini.

Sebenarnya ada 2 taktik atau skenario yg bisa di pake suatu negara untuk memerangi virus corona ini selain "Lockdown" yaitu "Herd Immunity". Nah pertanyaanya apa perbedaanya kedua taktik itu ??

----------------------------------------------------------------

1. Klo taktik "Lockdown", atau Karantina wilayah, atau penguncian wilayah, atau apapun namanya itu sebenarnya adalah : tindakan langsung pemerintah secara offensif untuk menutup paksa suatu wilayah dan fokus memisahkan (screening) antara orang yg terinfeksi virus corona dengan yg tidak. Itu sebabnya setelah Lockdown biasanya di barengi dengan usaha tes besar2an virus corona ini. 

Penutupan ini bertujuan agar warga masyarakat yg terinfeksi maupun yg sehat, tidak kabur kesana kemari sehingga pemisahan dan penanganan warga yg sakit bisa fokus. Klo tidak di lockdown atau di karantina wilayah maka kemungkinan besar upaya pemisahan antara yg sakit dan yg sehat akan sangat susah dan lebih celakanya yg sakit malah menulari orang2 di daerah lainnya.

Tapi tentunya ada harga yg harus di bayar dari upaya lockdown ini yaitu : hancurnya ekonomi secara tiba2 karena berbagai bisnis lumpuh, lalu potensi menjadi chaos karena masyarakat yg di karantina tentunya gak bisa bekerja cari makan, lalu lumpuhnya berbagai layanan publik, tingkat stress masyarakat meningkat, aparat keamanan akan bekerja extra keras mendisiplinkan masyarakat dan menjaga keamanan, pemerintah pusat dan daerah sangat tertekan, lalu anggaran daerah (APBD) maupun negara (APBN) kekuras banyak untuk menopang kehidupan masyarakat yg di lockdown dan team medis yg melakukan screening dan perawatan.

Tapi kelebihannya wabah corona tidak menyebar luas ke daerah lain, kapasitas rumah sakit dan tenaga medis dalam merawat pasien bisa di ukur, ledakan pasien corona bisa di kendalikan, 

----------------------------------------------------------------

2. Sedangkan klo memakai taktik "Herd Immunity" maka tidak akan terjadi penguncian wilayah dan wabahnya memang sengaja di sebarkan ke berbagai daerah alias gak ngapa2in, kenapa ?? Karena dalam ilmu medis dan kedokteran sendiri agar manusia bisa tahan dengan virus baru maka harus dibiarkan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh manusia sendiri mengatasinya (alias sembuh sendiri). Klo sistem kekebalan tubuh manusia atau sistem imun bisa mengatasi virus corona ini diharapkan muncul orang2 yg kebal virus corona ini. Secara sederhananya  taktik "Herd Immunity" ini seperti taktik melawan penyakit cacar yaitu orang2 yg pernah kena cacar umumnya kebal dengan penyakit ini, dan gak bakal kena cacar yg sejenis di kemudian hari.

Dalam jangka panjang taktik  "Herd Immunity" ini berguna agar suatu bangsa kebal dengan virus corona di masa depan, karena masyarakatnya udah memiliki sistem kekebalan tubuh yg bisa menangani virus corona ini. Ditambah klo beruntung vaksin virus corona di temukan sehingga membantu suatu bangsa agar masyarakatnya lebih cepat kebal dengan virus corona ini. 

Taktik ini sendiri karena tidak melibatkan lockdown atau penguncian suatu wilayah maka kehancuran ekonomi secara tiba2 tidak akan terjadi, bisnis masih tetap akan berjalan, potensi chaos sementara mungkin tidak terjadi, anggaran daerah dan negara tidak kekuras drastis, aparat keamanan tidak terlalu sibuk mendisiplinkan masyarakat dan menjaga keamanan, pemerintah pusat dan daerah bisa lebih santai.

Tapi ada harga yg harus di bayar juga bahkan mungkin lebih mengerikan dari lockdown yaitu : kemungkinan akan sangat besar jumlah orang yg meninggal karena wabah corona ini karena gak semua orang memiliki sistem kekebalan tubuh yg tangguh atau bisa bertahan melawan wabah ini, bahkan menurut kajian IDI menggunakan taktik "Herd Immunity" ini bisa menghapus satu generasi sekaligus. 
Kapasitas rumah sakit maupun tenaga medis gak bakal sanggup mengatasi lonjakan pasien corona yg sangat besar sehingga dokter dan tenaga medis terpaksa harus memilih mana pasien yg akan di selamatkan dan mana yg akan di biarkan mati. Ekonomi lambat laun akan menuju kehancuran juga bahkan lebih parah dari lockdown karena ada banyak orang yg tumbang terkena virus corona. 
Potensi chaos yg awalnya tidak bakal terjadi lambat laun malah akan terjadi di berbagai daerah karena masyarakat panik korban corona menjadi sangat besar, bahkan mungkin terjadi anarki di seluruh Indonesia karena virus ini dibiarkan menyebar luas.
Aparat keamanan dan pemerintah baik pusat maupun daerah gak bakal bisa mengendalikan lagi anarki dan chaos yg terjadi dimana2, di tambah sebaran virus ini yg sangat luas tentunya melemahkan banyak aparat keamanan, elite pemerintah, maupun tenaga medis yg bertumbangan karena sistem imunnya lemah, dan akhirnya republik ini bisa bubar karena kerusuhan terjadi dimana2 dan wabah virus mengamuk merajalela sebelum vaksin virus corona di temukan dan sebelum sistem kekebalan tubuh masyarakat luas terbentuk.

----------------------------------------------------------------
Nah 2 skenario inilah pilihan suatu negara untuk menangani wabah virus corona ini, tiap skenario dan taktiknya memiliki untung dan ruginya sendiri. 

Klo Indonesia ane rasa awalnya mau memilih taktik dan skenario  "Herd Immunity" seperti yg di pakai negara2 maju macam belanda hal itu terlihat dari komentar menkes Terawan yg awalnya senang teori "bisa sembuh sendiri" pasien virus corona ini terbukti, Tapi sayangnya sistem kesehatan kita, sistem kemanan kita, dan jumlah penduduk kita jauh berbeda dengan Belanda sehingga bakalan susah mengendalikan dampak buruk dari taktik "Herd Immunity" ini. Bahkan kmrn Inggris juga mau menerapkan skenario "Herd Immunity" ini dan menolak "lockdown" tapi sayangnya inggris gagal bahkan jajaran elitenya seperti Pangeran Charles dan Perdana mentri Inggris Boris Johnson malah kena corona.

Jadi semoga para elite kita lebih bijak memilih taktik mana yg akan digunakan.

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual