Pangan Ultraproses, apakah itu?
Akhir Mei 2021 @Nestle kebakaran jenggot; dokumen internal mereka mengakui bahwa 70% produk makanan, 96% produk minuman, dan 99% produk permen dan eskrim mereka merupakan makanan yang tidak sehat. Dan produk ultraproses tersebut tidak akan bisa sehat, bagaimanapun Nestlé berupaya mengubah resep mereka. sumber
"Ultraproses" adalah istilah kiwari terkait pangan tidak sehat. Sudah lama dunia gizi dan kesehatan menggolongkan pangan berdasar komponen utama dan saran porsi, seperti yang dikenal di Indonesia sebagai Isi Piringku. Namun perilaku industri pangan menunjukkan bhw perhatian kepada processing juga penting. https://t.co/TdMo5SRG7K
Pangan ultraproses didesain sedemikian rupa, shg enak, praktis, dan cuan karena selisih biaya dan harga jual yg besar. Pangan ultraproses terbukti meningkatkan risiko penyakit tidak menular dan kematian. Namun yang jadi pertanyaan, apa sih yang termasuk makanan ultraproses?
Membagi pangan menjadi diproses vs tidak diproses, alami vs "mengandung bahan kimia", jelas tidak membantu, karena hmpr semua produk pangan telah mengalami pemrosesan. Karena itu, Monteiro, dan kawan-kawan membuat penggolongan pemrosesan pangan yang disebut NOVA (bukan singkatan). Copy paste ini di browser Anda WN-2016-7-1-3-28-38-Monteiro-Cannon-Levy-et-al-NOVA.pdf
https://t.co/ls3D8x42rc
Klasifikasi pemrosesan pangan NOVA tidak termasuk proses yang terjadi di dapur saat menyiapkan bahan pangan tersebut; hanya termasuk proses yang terjadi sebelum bahan tersebut diolah di dapur rumah atau restoran. Bahan pangan tersebut bisa langsung dimakan maupun diolah terlebih dahulu di dapur.
Golongan 1: pangan tidak diproses, atau diproses minimal, seperti dikeringkan, digiling, direbus, dibekukan, atau difermentasi, tanpa penambahan spt gula, garam, minyak. Pemrosesan hanya bertujuan untuk memudahkan penyimpanan atau mencegah pembusukan. Contoh: buah, sayur, jus, tepung, pasta, kopi.
Golongan 2: bahan yg diambil dari alam atau diolah dr Golongan 1, hampir tidak pernah dikonsumsi apa adanya. Biasanya, Golongan 2 dipakai untuk mengolah pangan Golongan 1 sehingga lebih mudah dinikmati, yaitu berupa garam, gula, minyak, mentega, maizena. Kombinasi 2 Golongan 2, seperti salted butter masih termasuk golongan ini.
Golongan 3 adalah pangan sederhana yang menambahkan 1-2 Golongan 2 ke dalam Golongan 1, sehingga biasanya bahannya terdiri dr 2-3 bahan. Contoh golongan 3 adalah buah kalengan, daging asap, keju, dan roti. Zat tambahan seperti pengawet yang tidak mengubah sifat makanan tersebut masih dibolehkan.
Golongan 4, atau pangan ultraproses, adalah produk formulasi industri yg tidak mungkin ditiru di dapur biasa, terdiri atas >5 bahan, terutama garam, gula, minyak, lemak, pewarna, pengawet, anti gumpal, bahkan bahan Golongan 2 yang jarang dipakai di dapur biasa, seperti laktosa, whey, gluten, maltodekstrin.
Pangan ultraproses didesain sedemikian rupa supaya menyerupai pangan golongan 1, namun lebih praktis, enak, dan murah. Contohnya, es krim, cokelat, permen, margarin, biskuit, cake, sereal, minuman energi, soda, sufor, sosis, burger, mi instan, pizza beku, produk diet bubuk.
Bahkan, gol 1 & 3, kalau diberi tambahan yg bersifat "mempercantik" atau "menguatkan rasa" seperti roti dengan emulsifier, teh dengan pemanis buatan, digolongkan sebagai pangan ultraproses. Intinya, pangan ultraproses didesain utk menggantikan pangan gol 1 atau 3, namun lebih praktis, enak, dan murah.
Rekomendasi: 1) Perbanyak Gol 1, terutama yg nabati; 2) Gula, Garam, Lemak secukupnya (G4G1L5); 3) Kurangi Gol 3; dan 4) Hindari Gol 4. Ya kalau sekali-kali, gak papa makan ultraprocessed junk food.
Jd, apa contoh pangan ultraproses yg baru terpikir stlh baca ini?