Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Dalam ajaran leluhur yg masih disampaikan di Bali, ada istilah Ong Kara Ngadeg dan Ong Kara Sungsang. (Ingat Ong Kara, bukan Om Kara).

Ong Kara Ngadeg disebut ada dalam diri Manusia (Bhuana/Jagad Alit/Cilik).
Sedangkan Ong Kara Sungsang ada di semesta (Bhuana Agung).

Sandi-sandi ajaran tersebut adalah #Kebijaksanaan yg merupakan sebuah pencapaian tinggi dari serangkaian pengetahuan.

Selama ini, kita sebagai penerusnya hanya mewarisi kebijaksanaan para leluhur, namun terputus dengan pengetahuannya. Hasilnya adalah, kebijaksanaan tinggal kebijaksanaan dalam bentuk kepercayaan, tanpa bisa memahaminya secara lebih mendalam dengan logika kekinian. Jika tidak mampu melogikakan, bagaimana mungkin diterapkan?

Ong Kara Ngadeg itu menyampaikan tentang warna-warni chakra yg ada di diri Manusia (Bhuana Sarira), dimana posisi warnanya berbanding terbalik dengan warna pelangi yg ada di Bhuana Agung.

Ini menunjukkan bagaimana hebatnya leluhur kita dalam membaca tanda2 di luar dan di dalam dirinya. Tentunya akan sulit bagi mereka yg biasa berpedoman pada buku atau Akshara dalam karya sastra peninggalan leluhur saja. Mampu dan banyak membaca buku mungkin membuat Anda tidak disebut buta aksara (huruf), tapi Anda belum tentu terbebas dari kebutaan dalam membaca tanda2 yg tersebar di Bhuana Agung.

#Danu_Matangi...
#Jaya_MahaBhali...
#Jaya_Watugunung...
#Wang_Ki_Maung_Matangi... _/\_

NB: Tidak ada sumber kitab dari kajian ini, dan kami bukan kutu buku atau pun penghapal dan penjiplak kitab2. Jd jangan tanya sumber sastra (kitab) ya...

Postingan populer dari blog ini

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual