MANTRA SESONTENGAN DALAM OTONAN DAN PENGARUHNYA BAGI KESEHATAN

MANTRA SESONTENGAN DALAM OTONAN DAN PENGARUHNYA BAGI KESEHATAN

Dalam mengantarkan doa-doa otonan sering mempergunakan doa yang disebut Sesontengan, yakni doa dalam bahasa Bali yang diucapkan oleh penganteb upacara otonan, sebagai contoh :
Saat melingkarkan gelang benang dipergelangan tangan.

"Ne cening magelang benang, apang ma uwat kawat ma balung besi" 

Makna:
1. Benang memiliki konotasi "beneng" dalam bahasa Bali berarti lurus, karena benang sering dipergunakan sebagai alat membuat lurus sesuatu yang diukur. Agar hati selalu di jalan yang lurus/benar.

2. Benang memiliki sifat lentur dan tidak mudah putus sebagai simbol kelenturan hati yang otonan dan tidak mudah patah semangat.

Ritual sebelum natab.
Didahului dengan memegang dulang tempat sesayut dan memutar sesayut tersebut tiga kali ke arah murwadaksina (searah jarum jam) dengan doa dalam bahasa Bali sebagai berikut: 

"Ne cening ngilehang sampan, ngilehang perahu, batu mokocok, tungked bungbungan, teked dipasisi napetang perahu bencah".

Makna :

1. "Ngilehang sampan ngilehang perahu" Badan kasar ini adalah bagaikan perahu yang selalu diarahkan sesuai dengan keinginan diri yang menghidupi kita.

2. "Batu makocok" bagaikan sebuah pertarungan (gesekan antar batu) dan dengan tekad dan keyakinan yang kuat harus dimenangkan. 

3. "Tungked bungbungan"penyangga keseimbangan agar tidak mudah terjatuh.

4. "Teked dipasisi napetang perahu bencah" supaya mendapatkan rejeki, dengan usaha yang mudah bisa mendapatkan rejeki yang banyak. 

Sesontengan ini adalah sebuah pengetahuan (usada) penyembuhan menggunakan daya, vibrasi, dan frekuensi tanpa menyakiti makhluk lainnya dalam menyembuhkan diri sendiri dan orang lain (self hypnosis) melalui tatapan mata, sentuhan dan perhatian terpusat saat upacara otonan berlangsung. 

Bagaimana perasaan Anda saat nganteb banten otonan? Yuks sharing rasa agar tradisi ini tidak hilang.

#integrative_medicine
#renungan_sidhakarya
#wrespati_bahasa_Bali
#nangunkerti_satloka_Bali
Sumber dari I Gusti Ngurah Putera Eka Santhosa

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual