KETIKA AKU AKAN BERANGKAT MENUJU PANTI WERDA
Kutipan dari WAG:
Aku akan segera menghuni Panti Werda.
Tulisan yg sedang jadi trending ini, juga jadi tulisan yg paling banyak reviewnya di medsos. Pengarangnya adalah Chi Jin Shan, seorg pensiunan sastrawan yg tinggal di Hu Bei -China, suasana hati & perasaannya ketika akan segera menghuni Panti Werda. Apapun keputusan kita bagaimana akan melewati masa tua kita, sudut pandang logis dlm tulisan ini patut kita simak baik².
_*KETIKA AKU AKAN BERANGKAT MENUJU PANTI WERDA*_ 🏡
Aku akan segera menghuni Panti Werda. Kalau tdk terpaksa, aku tdk akan menghuni Panti Werda. Tetapi ketika kehidupan ini sdh tdk mampu lagi utk mengurus diri sendiri, sedangkan anak² begitu sibuk bekerja juga mengurus serta membesarkan cucu, sehingga waktu utk kita sdh sangat minim sekali, rasanya ini adalah satu²nya jalan keluarku.
Aku hrs berbenah utk pindah rumah, pindah ke Panti Werda !
Kondisi & suasana serta fasilitas Panti Werda bagus sekali: ruang tidur yg bersih, dilengkapi dg peralatan listrik yg modern & praktis; semua sarana hiburan juga lengkap; menu harian juga enak; pelayanan juga sgt memadai; lingkungan sekitar juga cantik; hanya saja ‘tdk murah'.
Uang pensiunku pasti tdk cukup. Tapi aku punya rumahku sendiri, segera akan aku jual, oleh karenanya uang sdh bukan masalah. Utk melewati masa tuaku uangku pasti tdk akan habis, sisa daripadanya sepeninggalku yg akan datang, biarlah jadi warisan utk anakku.
Anakku sgt berempati: hartamu sebaiknya pakailah utk kenikmatanmu sendiri, jangan merisaukan kami anakmu. Sisanya juga akan kami pertimbangkan utk masa tua kami juga.
Apa kata pepatah: 破家值万贯,yg artinya barang di rumah tua banyak sekali. Sepanjang kehidupan barang²ku yg terkumpul dari jarum benang lengkap, kotak² penyimpanan, lemari, laci semuanya terisi penuh dg barang³ kebutuhan sehari-hari: baju 4 musim, kebutuhan tempat tidur 4 musim, menumpuk segunung. Aku gemar sekali menyimpan, perangko terkumpul setumpuk; peralatan dapur juga terkumpul puluhan mungkin ratusan set; blm terhitung barang berharga souvenir kecil-besar, giok, manao dll., ada yg tergantung di dinding, juga dua ekor ikan kuning kecilku.
Apa lagi buku², sebidang dinding dg rak buku yg penuh.
Ada lagi botol² dg anggurnya, dari arak lokal sampai western wine, juga tersimpan puluhan botol; msh juga seperangkat peralatan listrik lengkap; ber-macam² perlengkapan memasak listrik, panci wajan piring mangkok, minyak beras garam serta ber-macam² bumbu dapur, mengisi penuh setiap sudut dapurku; juga setumpuk buku² resep masakan….
Melihat barang² yg banyak sekali seisi rumahku, aku jadi sedih dan gelisah ! Di Panti Werda hanya ada satu ruang, sebuah lemari, sebuah meja, sebuah tempat tidur, sebuah sofa, sebuah kulkas, sebuah mesin cuci, sebuah TV, sebuah kompor induksi, sebuah microwave. Sama sekali tdk ada tempat utk menyimpan semua barang² berhargaku yg aku kumpulkan sepanjang hidupku.
Seketika ini, tiba² saja aku merasa, semua barang yg selama ini aku anggap berharga ternyata semua terlalu berlebih & terlalu banyak. Barang² ini semua sama sekali bukan menjadi bagianku ! Aku hanya se-kali² saja melihatnya, bermain dg barang² ini, dipakai sebentar, barang² ini semua kenyataannya adalah milik alam semesta ini, kita semua hanyalah pengunjung yg datang mampir utk me-lihat².
Forbiden City milik siapa ? Raja menganggap milik baginda, tapi hari ini, dia milik rakyat, dia milik masyarakat.
Tiba² saja aku jadi memahami satu hal: kenapa Bill Gates mau mendonasikan seluruh hartanya nantinya; kenapa Ma Wei Du mengumumkan akan mendonasikan seluruh koleksi barang antik di museumnya.
Semua itu karena mereka paham: semua ini pd dasarnya adalah bukan milik mereka, mereka hanya sekali² me-lihat², ber-main², dipakai, ……. Ketika lahir tdk membawanya, nanti ketika meninggal juga tdk bisa membawanya, bukankah akan lebih baik bila menorehkan sedikit nama harum, sekaligus beramal & berdana. Sungguh amat cerdik !
Sedang seluruh barang² yg banyak sekali di dlm rumahku ini, sungguh sangat ingin sekali aku donasikan, namun amat sulit melakukannya. Skrg mau mengurusnya benar² jadi masalah rumit. Anak cucu yg bersedia menerimanya hanya satu dua dg niat yg terpaksa.
Bisa aku bayangkan, suasana spt apa yg akan anak cucuku lakukan pd barang² yg aku anggap berharga dan kesayanganku ini :
Semua baju², seprei, selimut yg pernah aku pakai semuanya akan dibuang; puluhan buku² album foto kenanganku semua akan dimusnahkan; sebidang dinding buku² berhargaku di lemari akan dijual sbg barang rombengan; souvenir & semua pernik² yg kukumpulkan puluhan tahun dianggap tdk berkenan akan disingkirkan semua; perabot kayu merah yg tdk berguna, dijual dg harga murah…..
Seperti akhir cerita dari Loteng Merah: Yg tertinggal adalah semuanya kosong, sangat bersih !
Akhirnya, memandang tumpukan baju²ku yg menumpuk spt gunung, aku hanya mengambil beberapa potong yg paling sering & paling nyaman aku pakai; perlengkapan dapur aku hanya mengambil wajan & ember; buku aku ambil yg benar² masih layak & pantas dilihat lagi; pecah belah kubawa 1 set cangkir utk minum teh; kuambil Identitas diriku, Surat Pensiunku, Kartu Berobat, Buku Rekening Bank, tentu saja kartu ATMku, cukup sdh !
Ini adalah semua harta yg ada di rumahku ! Aku telah akan meninggalkannya, aku pamit dg tetanggaku, aku berlutut di depan pintu rumahku & menyembah tiga kali, aku kembalikan rumahku ini kpd dunia ini !
Benar sekali ! Kehidupan manusia hanya butuh sebuah tempat tidur, sebuah ruang tidur, selebihnya hanya utk dilihat & dipakai utk bermain sebentar !
Seseorg hidup sepanjang hidupnya akhirnya memahami: Barang yg benar² kita butuhkan, adalah kita hrs bertanggung jawab pd diri sendiri. Kita wajib merawat & mengurus baik2 kesehatan diri ini, menyesal kemudian tdk berguna. Bila tubuh & kesehatan kita jelek, hidup di dunia ini sungguh amat sangat menderita.
Seseorg hidup di dunia ini sebenarnya barang yg dibutuhkan tdk banyak, janganlah karena barang² yg berlebihan menjerat langkah kita utk _'happy’_ !
{Yg ditulis ini semua adalah pengalaman & suasana hati yg nyata - buat mereka² yg berusia 60 tahun ke atas, sangat patut utk direnungkan baik², perjalanan terakhir dlm tahap kehidupan ini akan dijalani spt apa ? Lupakan semua impian & beban kemelekatan, lupakan semua makanan yang tdk habis termakan, pakaian yg dipakai tdk habis, juga barang² yg tdk bisa dibawa…. Mempunyai badan yg sehat adalah lebih penting daripada apapun juga !}
Aku sdh membacanya. Bagaimana dg anda ? Apakah masih merenungkannya ? !