Sepenggal Ulasan Ajeg Solas

om awighnamastu nama sidham,,,sepengal ulasan ajeg Solas 🙏🙏🙏

1. Pura

Makna: Tempat suci pemujaan, representasi kosmos dan tubuh semesta. Pura adalah stana Hyang Widhi dalam berbagai manifestasinya.

Mantra:
“Om Kṣiti Adhi Sthana Ya Namah”
(Om, sembah bagi-Mu yang berstana di tempat suci bumi)

Etika Moral: Menjaga kesucian pura dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Pura bukan hanya bangunan fisik, tetapi ruang batin yang disucikan.


---

2. Purana

Makna: Teks suci atau kitab sejarah suci yang memuat asal-usul kosmos, dewa-dewi, dan manusia. Penuntun dharma leluhur.

Mantra:
“Om Śruti Smṛti Purāṇānām Ālayaṁ Karuṇālayam”
(Om, sembah kepada lautan kasih yang termuat dalam kitab suci dan purana)

Etika Moral: Mempelajari Purana menuntun pada kebijaksanaan hidup. Tidak mengabaikan sejarah suci leluhur sebagai pijakan moral dan spiritual.


---

3. Puri

Makna: Tempat kediaman bangsawan, raja, atau pemimpin suci yang menjalankan dharma sebagai pelindung rakyat.

Mantra:
“Om Śri Rājadhirājaya Svāhā”
(Om, hormat kepada pemimpin agung yang menegakkan kebenaran)

Etika Moral: Puri harus menjadi pusat welas asih, kebijaksanaan, dan perlindungan. Seorang pemimpin tidak boleh serakah atau otoriter.


---

4. Purohito

Makna: Pendeta kerajaan atau pemuka spiritual yang bertugas menuntun raja dan rakyat dalam jalan dharma.

Mantra:
“Om Brahma Rūpāya Pūjyāya Namah”
(Om, hormat kepada wujud suci pendeta yang berperan sebagai Brahma)

Etika Moral: Purohito harus suci lahir batin, bebas dari pamrih, dan menjadi penuntun sejati, bukan pencari kuasa atau pujian.


---

5. Parajana

Makna: Rakyat, umat, atau komunitas yang hidup dalam tatanan bersama berdasarkan dharma.

Mantra:
“Om Saha Nāva Vatu, Saha Nau Bhunaktu”
(Om, semoga kita dilindungi dan diberkahi bersama)

Etika Moral: Parajana yang ideal adalah yang hidup saling menjaga, gotong royong, dan beretika, tidak mementingkan ego atau permusuhan.


---

6. Tri Hita Karana

Makna: Tiga sebab keharmonisan: hubungan baik dengan Tuhan (Parahyangan), manusia (Pawongan), dan alam (Palemahan).

Mantra:
“Om Sang Hyang Tri Murti, Jagat Kerta Bhawantu”
(Om, semoga keharmonisan Tri Murti menciptakan kedamaian dunia)

Etika Moral: Hidup selaras dengan alam, sesama, dan spiritualitas. Tidak merusak, tidak menindas, dan tidak sombong.


---

7. Bisama

Makna: Sumpah suci, ikrar dharma, hukum etis yang mengikat perilaku. Bersifat sakral dan konsekuensial.

Mantra:
“Om Satyaṁ Eva Jayate Nānam”
(Om, hanya kebenaran yang menang, bukan kepalsuan)

Etika Moral: Menepati janji, menjaga integritas. Melanggar bisama berarti menghianati dharma dan menimbulkan karma berat.


---

8. Dresta

Makna: Tata laku adat, perilaku budaya yang diwariskan secara turun temurun. Dresta menjadi pedoman hidup bersama.

Mantra:
“Om Dharma Dresta Dhṛta Loka”
(Om, tata laku dharma menopang dunia)

Etika Moral: Menjaga adat dan tata krama bukan sekadar formalitas, tapi ekspresi dari nilai luhur yang mengakar pada kearifan lokal.


---

9. Sesana

Makna: Aturan hidup, norma spiritual dan sosial, semacam kitab etika profesi (misalnya Sesana Pandita, Sesana Ksatria).

Mantra:
“Om Śuddha Satva Sesana Nātha”
(Om, kepada penguasa etika kesucian kami persembahkan hormat)

Etika Moral: Setiap profesi atau peran sosial harus tunduk pada sesana, tidak menyimpang demi kepentingan pribadi atau kekuasaan.


---

10. Ajeg

Makna: Teguh, kokoh, tidak goyah. Ajeg adalah kondisi mantap lahir batin dalam menjalankan dharma.

Mantra:
“Om Ajeya Dharma Śaktaye Namah”
(Om, sembah kepada kekuatan dharma yang tak tergoyahkan)

Etika Moral: Menjadi ajeg berarti tidak tergoda oleh keburukan, tidak mudah goyah oleh duniawi, dan setia pada kebenaran.


---

11. Solas

Makna: Pencerahan, terang batin, atau kesadaran spiritual yang membebaskan jiwa dari kegelapan awidya.

Mantra:
“Om Jyotiḥ Svabhāva Nātha Aya Namah”
(Om, sembah kepada cahaya jati diri yang membimbing menuju moksha)

Etika Moral: Solas bukan hanya pengetahuan, tapi pengalaman spiritual. Orang yang mencapai solas tidak menilai, tidak menyombongkan pencerahan, tapi hadir penuh welas asih
Ong sidhirastu tadastu
Ong Sanghyang ingulun pemahayu sakti Wijaya prana amukti 🙏🙏🙏

Postingan populer dari blog ini

Suargaloka, Narakaloka DAN Mokshaloka

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Program Anak Agung Gede Ngurah Agung Untuk Menjadi Bupati Badung