Sepenggal Ulasan Ajeg Solas
om awighnamastu nama sidham,,,sepengal ulasan ajeg Solas ššš
1. Pura
Makna: Tempat suci pemujaan, representasi kosmos dan tubuh semesta. Pura adalah stana Hyang Widhi dalam berbagai manifestasinya.
Mantra:
“Om Kį¹£iti Adhi Sthana Ya Namah”
(Om, sembah bagi-Mu yang berstana di tempat suci bumi)
Etika Moral: Menjaga kesucian pura dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Pura bukan hanya bangunan fisik, tetapi ruang batin yang disucikan.
---
2. Purana
Makna: Teks suci atau kitab sejarah suci yang memuat asal-usul kosmos, dewa-dewi, dan manusia. Penuntun dharma leluhur.
Mantra:
“Om Åruti Smį¹ti PurÄį¹ÄnÄm Älayaį¹ Karuį¹Älayam”
(Om, sembah kepada lautan kasih yang termuat dalam kitab suci dan purana)
Etika Moral: Mempelajari Purana menuntun pada kebijaksanaan hidup. Tidak mengabaikan sejarah suci leluhur sebagai pijakan moral dan spiritual.
---
3. Puri
Makna: Tempat kediaman bangsawan, raja, atau pemimpin suci yang menjalankan dharma sebagai pelindung rakyat.
Mantra:
“Om Åri RÄjadhirÄjaya SvÄhÄ”
(Om, hormat kepada pemimpin agung yang menegakkan kebenaran)
Etika Moral: Puri harus menjadi pusat welas asih, kebijaksanaan, dan perlindungan. Seorang pemimpin tidak boleh serakah atau otoriter.
---
4. Purohito
Makna: Pendeta kerajaan atau pemuka spiritual yang bertugas menuntun raja dan rakyat dalam jalan dharma.
Mantra:
“Om Brahma RÅ«pÄya PÅ«jyÄya Namah”
(Om, hormat kepada wujud suci pendeta yang berperan sebagai Brahma)
Etika Moral: Purohito harus suci lahir batin, bebas dari pamrih, dan menjadi penuntun sejati, bukan pencari kuasa atau pujian.
---
5. Parajana
Makna: Rakyat, umat, atau komunitas yang hidup dalam tatanan bersama berdasarkan dharma.
Mantra:
“Om Saha NÄva Vatu, Saha Nau Bhunaktu”
(Om, semoga kita dilindungi dan diberkahi bersama)
Etika Moral: Parajana yang ideal adalah yang hidup saling menjaga, gotong royong, dan beretika, tidak mementingkan ego atau permusuhan.
---
6. Tri Hita Karana
Makna: Tiga sebab keharmonisan: hubungan baik dengan Tuhan (Parahyangan), manusia (Pawongan), dan alam (Palemahan).
Mantra:
“Om Sang Hyang Tri Murti, Jagat Kerta Bhawantu”
(Om, semoga keharmonisan Tri Murti menciptakan kedamaian dunia)
Etika Moral: Hidup selaras dengan alam, sesama, dan spiritualitas. Tidak merusak, tidak menindas, dan tidak sombong.
---
7. Bisama
Makna: Sumpah suci, ikrar dharma, hukum etis yang mengikat perilaku. Bersifat sakral dan konsekuensial.
Mantra:
“Om Satyaį¹ Eva Jayate NÄnam”
(Om, hanya kebenaran yang menang, bukan kepalsuan)
Etika Moral: Menepati janji, menjaga integritas. Melanggar bisama berarti menghianati dharma dan menimbulkan karma berat.
---
8. Dresta
Makna: Tata laku adat, perilaku budaya yang diwariskan secara turun temurun. Dresta menjadi pedoman hidup bersama.
Mantra:
“Om Dharma Dresta Dhį¹ta Loka”
(Om, tata laku dharma menopang dunia)
Etika Moral: Menjaga adat dan tata krama bukan sekadar formalitas, tapi ekspresi dari nilai luhur yang mengakar pada kearifan lokal.
---
9. Sesana
Makna: Aturan hidup, norma spiritual dan sosial, semacam kitab etika profesi (misalnya Sesana Pandita, Sesana Ksatria).
Mantra:
“Om Åuddha Satva Sesana NÄtha”
(Om, kepada penguasa etika kesucian kami persembahkan hormat)
Etika Moral: Setiap profesi atau peran sosial harus tunduk pada sesana, tidak menyimpang demi kepentingan pribadi atau kekuasaan.
---
10. Ajeg
Makna: Teguh, kokoh, tidak goyah. Ajeg adalah kondisi mantap lahir batin dalam menjalankan dharma.
Mantra:
“Om Ajeya Dharma Åaktaye Namah”
(Om, sembah kepada kekuatan dharma yang tak tergoyahkan)
Etika Moral: Menjadi ajeg berarti tidak tergoda oleh keburukan, tidak mudah goyah oleh duniawi, dan setia pada kebenaran.
---
11. Solas
Makna: Pencerahan, terang batin, atau kesadaran spiritual yang membebaskan jiwa dari kegelapan awidya.
Mantra:
“Om Jyotiįø„ SvabhÄva NÄtha Aya Namah”
(Om, sembah kepada cahaya jati diri yang membimbing menuju moksha)
Etika Moral: Solas bukan hanya pengetahuan, tapi pengalaman spiritual. Orang yang mencapai solas tidak menilai, tidak menyombongkan pencerahan, tapi hadir penuh welas asih
Ong sidhirastu tadastu
Ong Sanghyang ingulun pemahayu sakti Wijaya prana amukti ššš