Logic Thinker

Suatu hari di warung kopi, masuklah seorang perlente dan minum di warung kopi tersebut.

*Mukidi*, yang lagi ngopi terkesima melihat pria keren tersebut dan nekad bertanya:

“Apa sih pekerjaan Bapak?”
Lalu orang itu menjawab :
“Ooo... saya adalah seorang *logic thinker*”.

Mukidi bingung dan bertanya : “Apa itu pekerjaan logic thinker?”.

Orang itu menjawab : 
"Wah susah menerangkannya, soalnya memang bukan pekerjaan yang lazim, tapi saya akan kasih Anda contoh saja, Ok?”.

Mukidi : ”Ok!”

Tamu : ”Begini, pertama-tama saya bertanya dulu, apakah Anda punya aquarium?”.

Mukidi : ”Oh ya saya punya aquarium di rumah”.

Tamu : ”Nah kalau Anda punya aquarium, logisnya Anda punya ikan”.

Mukidi : ”Oh ya saya punya ikan berbagai jenis”.

Tamu : "Nah kalau Anda punya ikan, Anda pasti sayang binatang”.

Mukidi : ”Oh ya betul sekali saya sangat sayang pada binatang”.

Tamu : ”Kalau Anda sayang binatang, apalagi pada anak Anda!! Anda pasti sangat menyayangi anak Anda”.

Mukidi : ”Betul sekali saya mencintai anak saya lebih dari ikan”.

Tamu : ”Nah logisnya, jika punya anak pasti punya istri.”

Mukidi : "Anda koq tahu? saya memang punya istri cantik”.

Tamu : "Tentu saja saya tahu karena itu semua hanya logis saja. Nah sekarang pertanyaan terakhir, jika Anda punya istri dan anak, berarti Anda tidak impoten!!! Betul?”.

Mukidi : "100% betul, saya tidak impoten”.

Tamu : ”Nah begitulah kira-kira yg dimaksud logic thinker itu”.

Mukidi : ”Ooo begitu tho? saya ngerti sekarang”.

Lalu setelah tamu itu pergi, datanglah Badrun, teman Mukidi dan bertanya : "Eh, Muk, lu tadi koq asyik sekali omongin apa?”

Mukidi : ”Ooo tadi gue ngobrol pekerjaan orang itu sebagai logic thinker”.

Badrun : ”Apaan tu logic thinker?”.

Mukidi : ”Begini lho gue terangkan, pertama-tama gue tanya dulu, lu punya aquarium gak?”.

Badrun : ”Gak punya tuh?”

Mukidi : *”Nah… BERARTI LU IMPOTEN..."*.

😛😛😛

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual