Keharmonisan : Tiang Penyangga Kehidupan Manusia

𝐊𝐞𝐡𝐚𝐫𝐦𝐨𝐧𝐢𝐬𝐚𝐧 : 𝐓𝐢𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐊𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚

Umat se-dharma, Hidup Menjelma menjadi manusia di muka bumi ini tidak bisa disamaratakan  satu sama lainnya, sudah dibekali yang namanya  Perbedaan, Kebhinekaan, keberanekaragaman, serta kemajemukan,  yang  perlu dijaga, dirawat, dipelihara dan dilestarikan, manakala Kedamaian & Keharmonisan mulai diabaikan,  luntur dan bahkan Sirna dapat dipastikan akan mengalami kekacauan yang berujung pada  kehacuran bagi kehidupan setiap umat manusia. Jadikan kedamaian dan keharmonisan sebagai penyangga kehidupandengan  Kebhinekaan sebagai bingkainya berlandaskan Falsafah  Satyam, Sivam dan Sundaram.

Tanpa memegang konsep ber-Tat Tvam Asi/ bertoleransi,  jiwa manapun akan hancur hangus terbakar manakala dalam hatinya blm tertanam rasa cinta kasih sayang _PREMA_ pada sesama, Yang cendrung dapat menimbun  benih - benih penyakit di dalam hati.

Untuk itu, sebagai umat Hindu bangun tatanan kehidupan yang berlandaskan pada  Satyam (Kebenaran), Sivam ( Kesucian) dan Sundaram  (Keindahan, Keharmonisan) serta tanamkan Ajaran Tat Tvam Asi/ toleransi dengan membuang jauh jauh sikap In-Toleransi : Adigang, Adigung dan Adiguna.  Niscaya tatanan kehidupan  bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang   damai, harmonis, rukun, tata / tentram serta saling  Asah, Asih dan  Asuh  terwujud  dengan  Pancasila Sebagai  perisainya  dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Falsafah hidupnya.  ( SS.302-304 & Serat Wulang reh). 

Copas dari Nur Syawaludin

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual