Postingan

Sepenggal Ulasan Ajeg Solas

om awighnamastu nama sidham,,,sepengal ulasan ajeg Solas 🙏🙏🙏 1. Pura Makna: Tempat suci pemujaan, representasi kosmos dan tubuh semesta. Pura adalah stana Hyang Widhi dalam berbagai manifestasinya. Mantra: “Om Kṣiti Adhi Sthana Ya Namah” (Om, sembah bagi-Mu yang berstana di tempat suci bumi) Etika Moral: Menjaga kesucian pura dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Pura bukan hanya bangunan fisik, tetapi ruang batin yang disucikan. --- 2. Purana Makna: Teks suci atau kitab sejarah suci yang memuat asal-usul kosmos, dewa-dewi, dan manusia. Penuntun dharma leluhur. Mantra: “Om Śruti Smṛti Purāṇānām Ālayaṁ Karuṇālayam” (Om, sembah kepada lautan kasih yang termuat dalam kitab suci dan purana) Etika Moral: Mempelajari Purana menuntun pada kebijaksanaan hidup. Tidak mengabaikan sejarah suci leluhur sebagai pijakan moral dan spiritual. --- 3. Puri Makna: Tempat kediaman bangsawan, raja, atau pemimpin suci yang menjalankan dharma sebagai pelindung rakyat. Mantra: “Om Śri Rājadhirājaya Svā...

BHISAMA LONTAR BATUR KELAWASAN

BHISAMA LONTAR  BATUR KELAWASAN: "Eling ta kita nanak akabehan, wenang ta kita pratyaksa ukir lan pasir,  ukir pinaka wetuning kara,  pasir anglebur sahananing mala, ri madya kita awangun kahuripan, mahyun ta kita maring relepaking telapak tangan,  aywa kamaduk aprikosa dening prajapatih,  yan kita tan eling,  moga-moga kita tan amangguh rahayu,  doh panganinum,  cendek tuwuh,  kageringan,  lan masuduk maring padutan" Artinya: INGATLAH pesanku, wahai anak-anakku sekalian, di kemudian hari jagalah kelestarian gunung dan laut, gunung adalah sumber kesucian, laut tempat menghilangkan kekotoran, di tengah "dataran" melaksanakan kegiatan kehidupan, hiduplah dari hasil tanganmu sendiri, jangan sekali-kali hidup senang dari merusak alam, kalau tidak mematuhi kamu terkena kutuk. Tidak akan menemukan keselamatan, kekurangan bahan makanan dan minuman, pendek umur, terkena berbagai macam penyakit, dan bertengkar sesama saudara. Implementasi Dalam ...

China dan Jepang Berlomba Menciptakan Robot AI untuk Memaksimalkan Pertanian: Revolusi Hijau Berbasis Teknologi

Gambar
China dan Jepang Berlomba Menciptakan Robot AI untuk Memaksimalkan Pertanian: Revolusi Hijau Berbasis Teknologi Dalam beberapa tahun terakhir, China dan Jepang memimpin revolusi pertanian dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem agrikultur mereka. Tak lagi sekadar wacana, teknologi ini telah diimplementasikan secara nyata dan menciptakan perubahan besar dalam efisiensi, produktivitas, serta ketahanan pangan jangka panjang. China: Robot Pertanian AI di Era BeiDou Di China, Diantian Farm telah mengembangkan lebih dari 60 jenis robot pertanian berbasis AI. Robot-robot ini mampu melakukan berbagai fungsi, dari menanam benih, mengidentifikasi gulma, hingga panen secara otomatis—semua dikendalikan hanya melalui smartphone. Keunggulan utamanya terletak pada integrasi dengan sistem navigasi satelit BeiDou (versi Tiongkok dari GPS), yang memungkinkan presisi tinggi dalam pekerjaan ladang. Robot-robot ini dibekali dengan machine learning dan comp...

Program Anak Agung Gede Ngurah Agung Untuk Menjadi Bupati Badung

KERANGKA PROGRAM UNGGULAN: BADUNG BANGKIT ADIL & SEJAHTERA VISI: Mewujudkan Badung yang adil, makmur, dan berdaya melalui penghapusan kemiskinan struktural secara sistemik dan berkelanjutan. MISI: Memutus rantai kemiskinan struktural di pedesaan dan pinggiran kota Badung. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, pelatihan kerja, dan kesehatan. Memberdayakan petani, nelayan, UMKM, dan pekerja informal agar mandiri dan terhubung langsung ke pasar. Mendorong partisipasi desa adat, lembaga sosial, dan swasta dalam pemerataan pembangunan. 5 PILAR PROGRAM UTAMA: 1. Peta Jalan Anti-Kemiskinan Struktural (Badung Map for Justice) Pemetaan data kemiskinan berbasis desa hingga banjar. Kategori kemiskinan: pendidikan, pekerjaan, kesehatan, kepemilikan tanah, ketergantungan tengkulak, dsb. Sistem pelaporan digital partisipatif dari masyarakat (via aplikasi sederhana). 2. Revolusi Ekonomi Rakyat (RERAKYAT) Pembentukan koperasi digital berbasis desa untuk menyerap hasil ...

Tragedi 1478: Analisis Akademis Pembantaian Keturunan Majapahit oleh Kesultanan Demak Berdasarkan Sumber Sejarah dan Koleksi Museum Leiden

Abstrak Artikel ini menganalisis peristiwa penaklukan Kerajaan Majapahit oleh Kesultanan Demak pada tahun 1478, dengan fokus pada pembantaian keturunan kerajaan Majapahit. Kajian ini mengintegrasikan sumber-sumber sejarah tradisional dengan koleksi artefak dan manuskrip yang tersimpan di Museum Volkenkunde dan Universitas Leiden, Belanda. Tujuannya adalah untuk memberikan perspektif komprehensif mengenai transisi kekuasaan dan dampaknya terhadap struktur sosial serta budaya di Nusantara. Pendahuluan Kerajaan Majapahit, yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14, mengalami kemunduran signifikan akibat konflik internal dan tekanan eksternal. Perang Paregreg (1405–1406) melemahkan stabilitas internal, sementara ekspansi Kesultanan Malaka dan penyebaran Islam melalui jalur perdagangan mengurangi dominasi Majapahit di wilayah maritim. Pada tahun 1478, Kesultanan Demak, di bawah kepemimpinan Raden Patah, menyerang ibu kota Majapahit, menandai berakhirnya era Hindu-Buddha di Jawa. Metod...