Dampak Letusan Tambora: Kelaparan Global & Lahirnya Frankenstein
Pada 10 April 1815, Gunung Tambora di Indonesia meletus dengan kekuatan dahsyat—10 kali lebih besar dari Krakatau—menyemburkan 100 km³ material vulkanik ke stratosfer. Abu dan sulfur membentuk lapisan aerosol yang menghalangi sinar matahari, memicu "Tahun Tanpa Musim Panas" (1816).
**Dampak Global yang Mengguncang Dunia**
**Cuaca Ekstrem**
- New England, AS: Salju turun di Juli 1816, menghancurkan panen.
- Eropa & China: Kelaparan meluas akibat gagal panen dan musim hujan yang tertunda.
- Kegelapan Siang Hari: Wilayah seperti Eropa mengalami "malam" berkepanjangan akibat abu vulkanik.
**Korban Jiwa**
- 11.000 orang tewas langsung akibat letusan.
- Lebih dari 100.000 meninggal akibat kelaparan dan penyakit pasca-erupsi.
**Dampak Budaya**
Cuaca dingin ekstrem menginspirasi karya sastra seperti "Frankenstein" (Mary Shelley) dan puisi "Darkness" (Lord Byron).
**Pemulihan & Warisan Tambora**
Butuh 2–3 tahun untuk iklim global kembali normal. Letusan ini menjadi pelajaran penting tentang dampak vulkanik terhadap peradaban manusia.