AKSARA JAWA
๐ท๐ฟ๐ท๐ฟ๐ท๐ฟ๐ท
*_""_*   
Diakui atau tidak,... aksara Jawa merupakan *alfabet paling unik* di dunia ini.
Ditinjau dari jumlah, terdiri dari  *20 jenis huruf,* ...
yang melambangkan *20 jari manusia.*
๐ค Jari merupakan *alat hitung manusia* yang *paling sederhana,*  dan hal ini melambangkan bahwa *dalam menjalani kehidupannya,*
org. Jawa selalu menggunakan *perhitungan yang matang sebelum melangkah.*
⚡ *Deretan ke 20 aksara Jawa* tersebut yaitu adl. :
1⃣  *Ha Na Ca Ra Ka*
2⃣  *Da Ta Sa Wa La*
3⃣  *Pa Dha Ja Ya Nya.*
4⃣  *Ma Ga Ba Tha Nga.*
⚡ Entah kebetulan atau disengaja, deretan huruf di atas *ternyata bukan  deretan huruf tanpa makna,* tetapi   membentuk *4 kalimat yang mengandung filosofi luar biasa,* yaitu :
๐ *Melambangkan perjalanan hidup manusia*
➡ *Ha-na-ca-ra-ka :*
Jika dibaca, *Hana Caraka* akan bermakna : *”Ada utusan"*.
_Siapa yang dimaksud dengan  utusan tersebut....?_ 
Tidak lain adalah : *manusia*
Berbeda dengan  pendpt umum, bahwa utusan Tuhan hanya terbatas *para Rasul* saja, 
bagi orang Jawa *'setiap manusia'* adalah *utusan Tuhan.*
Setiap manusia berkewajiban *hamemayu hayuning bawana,* *menjaga kelestarian alam, memakmurkan bumi, menciptakan kedamaian &  keselamatan di alam dunia.*
➡ *Da-ta-sa-wa-la :*
Jika dibaca, *Dat-a-suwala* akan bermakna : *”Dzat yang tidak boleh dibantah”.*
_Siapa yang dimaksud...?_
Tidak lain adalah : *Tuhan Yang Maha Esa.* 
Tuhan adalah : *Dzat yang tidak boleh dibantah oleh manusia yang menjadi utusan-Nya.*
_Sehebat apa pun manusia di bumi ini,  tidak ada yang mampu menandingi kekuasaan Tuhan._
Sekali lagi, *manusia hanya bersifat sebagai UTUSAN,* bukan *PENGUASA.* 
_Oleh karena itu wajib untuk *tunduk terhadap aturan yang sudah ditetapkan oleh Sang Pengutus,* yang sering disebut dengan  istilah *”kodrat/hukum karma”.*_
➡ *Pa-dha-ja-ya-nya :*
Jika dibaca, *Padha Jayanรฉ* akan bermakna *”sama² unggulnya dan mulia”.*
_Siapa yang sama unggulnya dan mulia....?_
Yaitu : *jasmani dan rohani.*
Dalam menjalankan perannya sebagai utusan Tuhan, *manusia wajib menjaga keseimbangan antara urusan JASMANI* dan *ROHANI.* 
_Seorang manusia *tidak dibenarkan berkarya tanpa dilandasi niat ibadah,...*_ 
_karena_ _bekerja dengan cara tersebut hanya *melahirkan keserakahan* yang membuatnya *keluar dari tujuan hidup yang sebenarnya.*_
_Sebaliknya...,_ _manusia juga tidak dibenarkan melakukan *sembahyang saja,*_ _tanpa disertai *usaha & bekerja.*_
*Orang yang melakukan sembahyang tanpa kerja,* sesungguhnya termasuk *golongan egois.* 
Dia hanya *mementingkan diri sendiri,*  dengan  harapan *ingin masuk surga tetapi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya,* termasuk keberadaan tubuhnya. 
_Seorang manusia sempurna (insan kamil) adalah :_
*_dia yang bisa bekerja dengan dilandasi semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa._*
Yang lebih  menarik, *orang Jawa dalam beribadah tidak mengharapkan pahala,* 
karena  *semboyan hidup* mereka adalah : *narima ing pandum.*
Menerima pemberian-Nya ; sekali lagi,... *”menerima”* bukan *”mengharapkan”.*
➡  *Ma-ga-ba-tha-nga :*
Merupakan singkatan dari *Sukma -Raga -Bathang,* yang bermakna : *"Ruh -Tubuh -Bangkai”.*
_Maksudnya adalah : kalimat ini merupakan *akhir dari perjalanan manusia* sebagai *'khalifah Tuhan'* di bumi._ 
Jika *roh meninggalkan tubuh,* maka yang tersisa hanya tinggal *bangkai nya* saja. 
Dalam keadaan ini, *manusia sudah tidak lagi disebut manusia,* karena eksistensinya telah berakhir.
_Kalimat terakhir ini *mengingatkan manusia,* agar *tidak terlalu membanggakan dirinya,*_ 
_karena jika *Sang Roh pergi meninggalkan tubuhnya,* maka yang tersisa hanya tinggal *bangkai* saja._
_Kalimat ini mengingatkan manusia...,  bahwa *tubuh hanyalah kendaraan* bagi *Sang Roh* dalam menjalankan perannya sebagai *utusan Tuhan.*_
_Tanpa roh..., raga hanya lah bangkai yang tidak berarti._
--- *_"Leluhur Nusantara memang hebat"_*
๐๐ฎ๐ฉ๐