Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Pewaris yang Lupa Rumah Sendiri: Ironi Spiritual di Tanah Leluhur

Gambar
Di sebuah pulau yang konon menjadi surga terakhir spiritualitas Timur, anak-anak leluhur justru sibuk menekuni yoga dari turis berkaos tanpa lengan, belajar meditasi dari Instagram, dan membeli dupa dari toko oleh-oleh spiritual yang dibuka oleh ekspatriat. Ini bukan sekadar fenomena, tapi sebuah tragedi intelektual dan eksistensial. Warisan luhur yang dahulu diturunkan lewat bisikan sunyi kini dikemas dalam paket wisata spiritual. Inilah sebuah ironi modern: ketika pewaris warisan budaya justru menjadi murid dari mereka yang baru saja mengenal warisan itu. Sebuah kebanggaan yang dibangun di atas kebodohan kolektif, dianggap wajar, bahkan diagungkan. Kita menyaksikan pergeseran dari pewaris menjadi penonton, dari pelaku menjadi pengikut, dari pemilik makna menjadi konsumen kemasan. Tak ada yang salah dengan belajar dari luar. Tetapi ketika yang dari luar justru menjadi sumber utama kebenaran, dan yang dari dalam dianggap ketinggalan zaman, maka kita sedang menyaksikan amput...

Flying Dutchman dan Pelayaran Tanpa akhir

Tahun 1641, Hindia Belanda. Di pesisir tanjung harapan, seorang Kapten kapal memerintahkan anak buahnya untuk mempercepat pekerjaannya. Para anak buah kapten kapal itu dengan sesegera mengangkut Sutera, pewarna, rempah-rempah dan berbagai bahan lain untuk naik ke kapal. Mereka tentu sedikit bingung dengan kapten mereka ini. Ada apa gerangan dengan kapten mereka yang sangat ingin sekali segera kembali ke kerajaan belanda? Padahal, jelas terlihat dari ujung laut kalau awan mendung nampak siap menghadang siapa saja yang hendak berlayar. Bahkan ditengah hujan deras seperti ini. “Kapten, Kita sebaiknya menunda perjalanan pulang kita, Laut sedang tidak bersahabat.” Ujar salah satu perwira kapal mengingatkan. Kapten itu malah menatap perwiranya dengan tatapan tajam. “Omong kosong! Kita harus segera mengangkut rempah rempah ini kembali ke belanda!” Balas Sang kapten. Karena kapten sangat kekeh dengan perkatannya, anak buah kapal yang lain pun tidak ada yang membantah. Seiring dengan jangkar ya...