TATA TERTIB TAJEN TAHUN 933



Sugra Pekulun 

Tata Negara Kerajaan Bali Kuna menang elok dan apik. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Dewa Dewi, Kehidupan Rakyat dan Alam dituangkan dalam Maklumat Raja yang statusnya sama dengan Undang - undang. Sampai sampai Undang - undang tentang Tajen ( Sabungan Ayam ) juga dituangkan dalam Prasasti resmi kerajaan. 

Undang - undang Sabungan Ayam ( Tajen ) tertulis dalam Prasasti Batur - Pura Abang A ( Air Hawang I ) Lempeng V.a. Berangka tahun Saka 933. Raja yang bertahta adalah Paduka Haji Sri Dharmmodayana Warmmadewa. Yang mana kutipannya sebagai berikut :
“ …….. samangkana i tka ning pasangayan, prangudwan, pnah lembu, mwang yan pakāryyakāryya, masanga kunang, wgila ya manawunga makāntang tlung parahatan, i thāninya, tan pamwita, tan papawwata, ring nāyaka saksi, mwang ring caksuh, kunang yan lwih sangkerikā, irikā yan paweha lāga pirak ku 2 saput hayu, angkěn cetramāsa, sakweh kdik ni sawungnya, irikang nāyaka saksi, mwang ca__ksuh ikā ta, tan pintana, çrangçiçik, pramāda, panutud, mulya ning skul, lañcaran sakupang sātak, tkeng upah taji pacundang, …….. “.
Terjemahan :
“ …….. Selanjutnya pada waktu tiba saatnya Pasangayan tempat suci, Pnah Lembu serta upacara-upacara masanga, mereka diperkenankan menyabung ayam sebanyak 3 babak di desanya, tidak usah meminta ijin, tidak usah membayar pajak pemberian kepada Nayaka saksi serta para Caksu, tetapi apabila mereka mengadakan sabungan lebih dari tiga babak, mereka harus memberikan pajak sabungan masing-masing sejumlah perak 2 kupang kepada Nayakan saksi dari Caksu setiap bulan Caitra (sasih kesanga/9, antara bulan maret - april) berkenaan dengan jumlah babak sabungan yang diadakan. Mereka tidak dikenakan Srangsisik, pramada, panutud, sepiring nasi seharga 200 kupang, upah taji yang telah dikalahkan. …….. “.

Dari kutipan Prasasri diatas bisa diketahui bahwa :

- Tajen hanya diadakan saat Upacara di Tempat Suci ( Odalan ) dan Upacara - upacara yang lain.
- Diperkenankan mengadakan 3 babak dan tidak perlu ijin, tidak membayar Pajak ( Cuken )
- Kalau lebih dari 3 Babak barulah kena Pajak ( Cuken ) 

Jukut kangkung misi sambel sera
Kirang langkung tiang nunas gengrena sinempura  

Photo hanya ilustrasi 
Bali Sekitar Tahun 1920 an 

Dumogi Makasami ngemangggihin kerahayuan

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual