Venerasi

Om Nama Sivaya
Testimoni 

VENERASI dan PATUNG
PATUNG berdebatan iman saya suatu pertengkaran panjang selama 5 tahun. Sebelum membolak-balikkan buku-buku yang berkiblat thoelogia - theologia agama saya lebih cenderung menghayati dan mendengar tuntunan alam. 

Leluhur kita adalah insan spiritual yang sudah banyak mencapai tuntunan sejati tidaklah suatu kebingungan jika setiap tempat terdapat prasasti berupa media yang berhikmat murni.

Patung - patung itu adalah "penghormatan kepada Shang Hyang dan Manifestasinya di semesta ini yang bukan menggantikan Tuhan dalam kebendaan. Patung adalah media penghormatan untuk berhikmat dalam menyembah Tuhan. Banyak karya hikmat yang bukan ditujukan mengganti Tuhan dengan benda Fana tetapi banyak benda yang dipakai sebagai media untuk menyembah Tuhan secara Langsung baik Patung, gambar dan Tulisan dalam berbagai bentuknya.

Jadi leluhur kita yang kita hormati ini telah mengajarkan kepada kita untuk mengikuti ajarannya yang sudah mereka alami dalam sejarah kepercayaannya kepada Hyang Widhi. Berbagai agama tidak bisa lepas dari penghormatan Tuhan dengan media-media.
.... segala benda Venerasi dijaga dan dirawat adalah sikap total penghormatan Tuhan yang kemudian secara perilaku turun temurun. 
.... Venerasi atau Media atau yang sudah diberkati Tuhan secara spiritual kemudian ada otoritas Tuhan yang disembah.

Contoh; 
1. Tabut Allah umat Yahudi pada Zaman Musa dan Bait Allah di Yerusalem adalah kotak kayu berlapis emas yang menyimpan Loh Batu Hukum Taurat, Tongkat Bertunas Harun dan Roti Mana. Perlakuan khusus dan ruangan Maha Suci Hanya Imam Besar yang menjabat yang boleh masuk jika dilanggar maka ada petaka hingga korban.
2. Proteksi tempat suci Bait Allah yang disalah gunakan untuk jual-beli atau pasar yang diobrak-obrak oleh Sang Pencerah bernama Isa atau Jesus.
......
Testimoni Patung Ganesha
..... kisah spiritual saya di Patung Ganesha di situs suci Arca Ganesha. Lokasi Desa Nglinggi, Kec Kebonarum, Klaten Jateng.
.... 
Saya singkat saja.... Patung ditengah pinggir jalan berada juga di pinggiran sawah ini hanya saya lalui begitu saja namun tiba2 saya seperti ada suara hati untuk berhenti utk mengabadikan. Sejarahnya Patung Ganesha yang tercatat Purbakala yang sdh diusahakan dipindah namun usaha itu gagal dengan banyak faktor.
..... 
Bisa mengabadikan sudah bahagia hati saya. Namun dalam kesempatan lain maka suara hati seperti diperintah utk sembahyang dan bersesaji di tempat ini. Saya lakukan dengan perdebatan panjang di batin tapi juga melaksanakan saja tanpa tawar menawar pikiran. 
.... saya berdoa dengan Gayatri Mantra dengan tenang dan bahagia setelah selesai maka tanganku menyentuh dengan lembut dan apa yang terjadi?.....secara mengejutkan Arca Ganesha ini begitu lembut seperti kulit Ganesha dan hangat energi bernyawa.... dan aku menangis sambil berlantun " Om Nama Sivaya"....
..... kesimpulan; apa yang telah dilakukan oleh leluhur kita menyembah Shang Hyang Widhi dengan segala manifestasinya itu adalah kebenaran sejati.

....... BERSAMBUNG

Ken Laras_Testimoni
_______
Venerasi (bahasa Inggris: veneration; bahasa Latin: veneratio, dulia; bahasa Yunani: δουλεία, douleia), atau penghormatan orang kudus, adalah tindakan menghormati seorang kudus/suci (santo/santa), seseorang yang telah diidentifikasi memiliki suatu tingkat kekudusan atau kesucian yang tinggi. Malaikat diberikan venerasi atau penghormatan serupa dalam banyak agama. Secara filologis, "melakukan venerasi" (to venerate) berasal dari kata kerja Latin venerare, yang berarti memandang dengan takzim dan rasa hormat. Venerasi orang suci dipraktikkan, baik secara formal maupun informal, oleh para penganut dari berbagai cabang semua agama besar seperti Kekristenan, Yudaisme, Hinduisme, Islam, dan Buddhisme.

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual