Scientists Just Figured Out How to Turn Cancer Cells Back into Normal Cells HASHEM AL-GHAILI/SCIENCE NATURE PAGE

A new breakthrough treatment flips cancer cells back into normal cells.

Researchers at the Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) have discovered a way to transform cancer cells into healthy ones by targeting "master regulators" in the gene network of colon cancer cells.

They were able to reverse the cancerous state without destroying cellular material. 

This approach avoids the common side effects of traditional treatments, which often damage healthy cells alongside cancer cells. The key regulators — MYB, HDAC2, and FOXA2 — were suppressed to initiate the reversion process, successfully restoring the cells to a normal-like state.

The innovative technique was demonstrated through digital modeling, molecular experiments, and tests on mice, marking a revolutionary step in cancer therapy.

 Beyond colon cancer, the team applied their model to identify potential master regulators in mouse brain cells, opening new possibilities for tackling brain cancer. "This research introduces the novel concept of reversible cancer therapy," said lead researcher Professor Kwang-Hyun Cho. 

If widely applied, this method could reshape cancer treatment, providing a more targeted, less destructive alternative to conventional approaches.

Learn more: https://advanced.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/advs.202402132 

Perawatan terobosan baru mengubah sel kanker kembali menjadi sel normal.

Para peneliti di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) telah menemukan cara untuk mengubah sel kanker menjadi sel sehat dengan menargetkan "pengatur utama" dalam jaringan gen sel kanker usus besar.

Mereka mampu membalikkan keadaan kanker tanpa merusak materi seluler.

Pendekatan ini menghindari efek samping umum dari perawatan tradisional, yang sering merusak sel sehat di samping sel kanker. Pengatur utama — MYB, HDAC2, dan FOXA2 — ditekan untuk memulai proses pembalikan, berhasil memulihkan sel ke keadaan seperti normal.

Teknik inovatif ini didemonstrasikan melalui pemodelan digital, eksperimen molekuler, dan pengujian pada tikus, yang menandai langkah revolusioner dalam terapi kanker.

Di luar kanker usus besar, tim menerapkan model mereka untuk mengidentifikasi pengatur utama potensial dalam sel otak tikus, membuka kemungkinan baru untuk mengatasi kanker otak. "Penelitian ini memperkenalkan konsep baru terapi kanker yang dapat dibalikkan," kata peneliti utama Profesor Kwang-Hyun Cho. Jika diterapkan secara luas, metode ini dapat mengubah pengobatan kanker, menyediakan alternatif yang lebih terarah dan tidak terlalu merusak dibandingkan pendekatan konvensional.

Pelajari selengkapnya: https://advanced.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/advs.202402132


Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Dalam ajaran leluhur yg masih disampaikan di Bali, ada istilah Ong Kara Ngadeg dan Ong Kara Sungsang. (Ingat Ong Kara, bukan Om Kara). Ong Kara Ngadeg disebut ada dalam diri Manusia (Bhuana/Jagad Alit/Cilik). Sedangkan Ong Kara Sungsang ada di semesta (Bhuana Agung). Sandi-sandi ajaran tersebut adalah #Kebijaksanaan yg merupakan sebuah pencapaian tinggi dari serangkaian pengetahuan. Selama ini, kita sebagai penerusnya hanya mewarisi kebijaksanaan para leluhur, namun terputus dengan pengetahuannya. Hasilnya adalah, kebijaksanaan tinggal kebijaksanaan dalam bentuk kepercayaan, tanpa bisa memahaminya secara lebih mendalam dengan logika kekinian. Jika tidak mampu melogikakan, bagaimana mungkin diterapkan? Ong Kara Ngadeg itu menyampaikan tentang warna-warni chakra yg ada di diri Manusia (Bhuana Sarira), dimana posisi warnanya berbanding terbalik dengan warna pelangi yg ada di Bhuana Agung. Ini menunjukkan bagaimana hebatnya leluhur kita dalam membaca tanda2 di luar dan di dalam dirinya. Te...
Baca selengkapnya

Delusion Scene

Gambar
This painting is called 'Delusion Scene'. You see a man trying to protect his father and completely neglect his wife and child (son) that are close to him. Wife represents the present life, son represents the future and on the other hand father represents the past, which man cherishes. Thus he loses his present life and future. This is what people are doing every day. Painting by Joseph Desiree-Court - 1826
Baca selengkapnya

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual

Bali pulau terapung ini memiliki seribu kisah tentang tanah muasalnya. Akan tetapi tak pernah diketahui siapa gerangan manusia pertama menginjakkan kaki di pulau yang dianggap surga dunia ini. Namun demikian, teks Tantu Panggelaran menuliskan; seorang pertapa bernama Mpu Mahapalyat menerangkan diri berasal dari sebuah pulau yang berpenduduk orang-orang halus—dan pulau itu terletak di sebelah timur pertapaan Kaliasem, Jawa Timur. Th Pigeaud, peneliti sastra Jawa Kuna mengamini bahwa, pulau yang dihuni makhluk halus itu bernama Bali—setidaknya kesimpulan ini dinyatakan setelah Pigeaud membaca teks Tantu Panggelaran dan Kidung Surapati. Nun lebih dari seribu tahun silam, seorang suci bernama Rsi Markandheya, datang ke Bali hendak mencari tanah baru. Dari pertapaan Wukir Damalung, di Pegunungan Dieng, Jawa Tengah ia membawa serta 800 orang pengikut. Sayang usaha membuka hutan di tanah baru gagal, banyak pengikutnya mati terserang wabah. Tapi ada pendapat lain, menilai kedatangan Markand...
Baca selengkapnya