Duda anak 1 menikah dgn janda anak 1. Setelah menikah menghasilkan anak 1. Bertahun-tahun kemudian semua anak mereka berantem. Si istri menelpon suaminya yang lagi bekerja. "Mas cepat pulang, anakku & anakmu mukulin anak kita". 😂
Dalam ajaran leluhur yg masih disampaikan di Bali, ada istilah Ong Kara Ngadeg dan Ong Kara Sungsang. (Ingat Ong Kara, bukan Om Kara). Ong Kara Ngadeg disebut ada dalam diri Manusia (Bhuana/Jagad Alit/Cilik). Sedangkan Ong Kara Sungsang ada di semesta (Bhuana Agung). Sandi-sandi ajaran tersebut adalah #Kebijaksanaan yg merupakan sebuah pencapaian tinggi dari serangkaian pengetahuan. Selama ini, kita sebagai penerusnya hanya mewarisi kebijaksanaan para leluhur, namun terputus dengan pengetahuannya. Hasilnya adalah, kebijaksanaan tinggal kebijaksanaan dalam bentuk kepercayaan, tanpa bisa memahaminya secara lebih mendalam dengan logika kekinian. Jika tidak mampu melogikakan, bagaimana mungkin diterapkan? Ong Kara Ngadeg itu menyampaikan tentang warna-warni chakra yg ada di diri Manusia (Bhuana Sarira), dimana posisi warnanya berbanding terbalik dengan warna pelangi yg ada di Bhuana Agung. Ini menunjukkan bagaimana hebatnya leluhur kita dalam membaca tanda2 di luar dan di dalam dirinya. Te
This painting is called 'Delusion Scene'. You see a man trying to protect his father and completely neglect his wife and child (son) that are close to him. Wife represents the present life, son represents the future and on the other hand father represents the past, which man cherishes. Thus he loses his present life and future. This is what people are doing every day. Painting by Joseph Desiree-Court - 1826
Bali pulau terapung ini memiliki seribu kisah tentang tanah muasalnya. Akan tetapi tak pernah diketahui siapa gerangan manusia pertama menginjakkan kaki di pulau yang dianggap surga dunia ini. Namun demikian, teks Tantu Panggelaran menuliskan; seorang pertapa bernama Mpu Mahapalyat menerangkan diri berasal dari sebuah pulau yang berpenduduk orang-orang halus—dan pulau itu terletak di sebelah timur pertapaan Kaliasem, Jawa Timur. Th Pigeaud, peneliti sastra Jawa Kuna mengamini bahwa, pulau yang dihuni makhluk halus itu bernama Bali—setidaknya kesimpulan ini dinyatakan setelah Pigeaud membaca teks Tantu Panggelaran dan Kidung Surapati. Nun lebih dari seribu tahun silam, seorang suci bernama Rsi Markandheya, datang ke Bali hendak mencari tanah baru. Dari pertapaan Wukir Damalung, di Pegunungan Dieng, Jawa Tengah ia membawa serta 800 orang pengikut. Sayang usaha membuka hutan di tanah baru gagal, banyak pengikutnya mati terserang wabah. Tapi ada pendapat lain, menilai kedatangan Markand