BENARKAH WUJUD SIWA DI INDIA DAN BALI SANGAT BERBEDA?

Bentuk pribadi tertinggi Tuhan adalah Nirguṇa Nirākāra Śrī Śambha Sadāśiva yang beristana di pavilion Śivaloka. Dia adalah Saccidānanda Brahman atau Pañcavaktra dengan 5 wajah, 3 mata di setiap wajah, dan 10 lengan (representasi simbulis).

Di Bali, lontar Jñāna Siddhānta memberikan pernyataan serupa:

.—'Kemudian bayangkan ke 5 wajah-Nya, dengan 3 mata di setiap wajah, memiliki 10 lengan, tubuh berwarna kristal, bermahkota, dan mengenakan seekor ular melilit di badan-Nya, itulah Saṅ Hyaṅ Daśâkṣara yang menjadi tujuan setiap orang yang ingin membayangkan Bhaṭṭāra Saṅ Hyaṅ Śiva Sūksma-Sakala yang bersemayam di dalam lubuk hati.'

𝗟𝗮𝗹𝘂, 𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘂𝗺𝘂𝗺 𝗦𝗶𝘄𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗽𝗲𝘁𝗮𝗽𝗮?

Di setiap alam semesta, Sadāśiva bermanifestasi menjadi Saguṇa Sākāra Īśvara yaitu sebagai Brahmā, Viṣṇu, dan Rudra. Rudra, sang pelebur, inilah bentuk Śiva yang paling dikenal sebagai Yogīśvara (petapa) yang tinggal di gunung Kailāsa.

.—'Kulit-Nya diolesi abu dan menyala-nyala setara milyaran matahari. Kecemerlangan-Nya menyejukkan seperti cahaya dari milyaran bulan. Memiliki kulit harimau sebagai jubah, ular melilit sebagai benang suci, dan memiliki banyak ornamen ilahi yang menyala-nyala seperti kilat, serta bulan sabit di atas-Nya. (Śiva Gītā 4.27-28)

Di Bali, wujud Rudratva ini terselip di dalam lontar Bhuwanakoṣa (4.46), padamārddhacandra jaṭā nira wakweh rūpanira: 'Rambut-Nya dijalin dan memiliki bulan sabit, sungguh amat tampan.'

Dan lontar Wṛhaspati Tattwa (1.1) menyatakan, bhaṭāra īśvara hane pucak niṇ kailāsaparvata sĕḍěṇ mavarah aji ri saṇ vatĕk dewatā kabeh: 'Bhaṭāra Īśvara (Rudra) tinggal di puncak gunung Kailāśa, sedang mengajarkan pengetahuan kepada para dewa.'

Semua kisah-kisah Śiva (Līlā) diperankan oleh Rudra. Rudra inilah suami dari Giriputri (Umā) dan ayah dari Gaṇeśa. Sedangkan Sadāśiva dan Bhagavatī Caṇḍī (Durgā) di Śivaloka tidak pernah berlīlā.

Sesuai Veda Pramāṇa, Rudra terlahir dari Brahmā, sedangkan Sadāśiva adalah yang menciptakan milyaran Brahmā. Jadi, Śiva secara bersamaan berstatus ayah Brahmā sekaligus putra Brahmā. 
Credit Photo slide 4: @yogawahyudhi
Sumber : Filsafat Hindu 

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual