Asal Usul Nama Hindu Dharma

Ave Neohistorian! 

Kata "Hindu" sebagai sebuah agama tidak pernah dijumpai dalam sumber-sumber tertulis pada masyarakat Nusantara kuno. Pada mulanya istilah "Hindu" muncul sebagai istilah geografis bangsa Persia untuk menyebut suku bangsa yang tinggal di seberang sungai Sindhu.
Para sejarawan pun menyebut peradaban suku tersebut sebagai Peradaban Lembah Indus. Maka dari itu, awalnya istilah "Hindu" merupakan istilah geografis dan tidak mengacu pada suatu agama.
Kata Hindu diserap oleh bahasa-bahasa Eropa dari istilah Arab al-Hind, dan mengacu kepada negeri bagi bangsa yang mendiami daerah sekitar Sungai Sindhu. Istilah Arab tersebut berasal dari istilah Persia Hindu, yang mengacu kepada seluruh suku di India.
Pada abad ke 13, Hindustan muncul sebagai nama alternatif India yang acap disebutkan, yang memiliki arti "Negeri para Hindu".
Sejak abad ke 18 dan seterusnya, istilah Hindu digunakan oleh para kolonis dan pedagang dari Eropa untuk menyebut para penganut agama tradisional India secara umum seperti Waisanawa, Bhairawa, dan Saiwa Pamta.
Tercatat pada abad ke-5 , Raja Purnawarman dari Tarumanegara adalah pemuja Wisnu (Waisanawa). Pada tahun 856, dalam prasasti Siwagrha, dijelaskan bahwa Rakai Pikatan dari Kerajaan Medang adah pemuja Mahadewa Siwa (Saiwa Pamta).
Dalam kitab Negarakertagama, disebutkan juga menyenai kepercayaan Siwabuddha tanpa menyebut istilah Hindu sama sekali.
Untuk kasus Bali sendiri, Menteri Agama RI, KH Faqih Usman dari Partai Masyumi pada tahun 1952 memberlakukan syarat agar kepercayaan masyarakat Bali diakui oleh negara, yakni bersifat monotheistik, mempunyai sistem hukum yang terkodifikasi bagi pengikutnya, mempunyai kitab suci dan nabi, mendapatkan pengakuan internasional, dan kongregasinya tidak boleh terbatas pada kelompok etnis tertentu.
Akhirnya masyarakat Bali sepakat untuk menamai ajaran kepercayaan mereka sebagai "agama Hindu Dharma" dan Tuhan agama Hindu Dharma adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Penulis: Dewi Sutomo
Editor: Samuel Suryadinata
Referensi:

Gavin Flood, (1996) An Introduction to Hinduism. 

Umbu deta, krisharyanto. (2021). Agama Hindu dan Adat Bali: Rekognisi dan Kontestasi. Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM.
Luh kartika dewi, Ni putu sinta oktaviani, Putu eka arsadi. (2020). Ketuhanan Dalam Siwa Siddhanta. Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu, Vol 2, no 1, 72-74. sumber

Postingan populer dari blog ini

Ong Kara Ngadeg Dan Ong Kara Sungsang

Delusion Scene

Pulau Yang Pelan-Pelan Habis Terjual