Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Asal Usul Nama Hindu Dharma

Gambar
Ave Neohistorian!  Kata "Hindu" sebagai sebuah agama tidak pernah dijumpai dalam sumber-sumber tertulis pada masyarakat Nusantara kuno. Pada mulanya istilah "Hindu" muncul sebagai istilah geografis bangsa Persia untuk menyebut suku bangsa yang tinggal di seberang sungai Sindhu. Para sejarawan pun menyebut peradaban suku tersebut sebagai Peradaban Lembah Indus. Maka dari itu, awalnya istilah "Hindu" merupakan istilah geografis dan tidak mengacu pada suatu agama. Kata Hindu diserap oleh bahasa-bahasa Eropa dari istilah Arab al-Hind, dan mengacu kepada negeri bagi bangsa yang mendiami daerah sekitar Sungai Sindhu. Istilah Arab tersebut berasal dari istilah Persia Hindu, yang mengacu kepada seluruh suku di India. Pada abad ke 13, Hindustan muncul sebagai nama alternatif India yang acap disebutkan, yang memiliki arti "Negeri para Hindu". Sejak abad ke 18 dan seterusnya, istilah Hindu digunakan oleh para kolonis dan pedagang dari Eropa untu...

PERBEDAAN RELIGIUS DENGAN SPIRITUAL

_*PERBEDAAN RELIGIUS DENGAN SPIRITUAL*_ 👨🏻‍🌾Fenomena yang terjadi saat ini di negara kita demikian sangat memprihatinkan. Kita dikenal sebagai bangsa yang religius, banyak orang taat beragama, tempat ibadah ada dimana-mana. Tapi ternyata kejahatan terus terjadi, korupsi dan fitnah merajalela.  Hal ini menunjukkan bahwa kita hanya mampu membawa perbedaan antara yang beragama dengan yang tidak beragama... Kita masih terpaku pada religius... bukan spiritual. Orang yang *Religius* adalah orang yang agamis, rajin ibadah, terkadang dari penampilannya terlihat (sengaja diperlihatkan), menampilkan simbol-simbol agama... Sementara *Spiritualis* adalah orang yang baik, bukan hanya dalam menjalankan perintah agama saja, atau di tempat ibadah saja, tapi ia baik dimanapun ia berada... Ada 5 perbedaan antara Religius dengan Spiritualis  *1. Orang Religius* adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada.  Sedangkan orang *Spiritual* adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu hadir....

Puasa intermiten

Membatasi makan dari jam 6 sore hingga jam 10 pagi dapat dianggap sebagai bentuk puasa. Ini dikenal sebagai puasa intermiten atau puasa jendela waktu. Dalam pola ini, Anda membatasi periode waktu di mana Anda mengonsumsi makanan, dan hanya makan selama jendela waktu tertentu dalam sehari. Dalam kasus yang Anda sebutkan, jendela waktu puasa adalah antara jam 6 sore dan jam 10 pagi. Ini berarti Anda tidak akan makan atau minum kalori selama periode ini, tetapi diperbolehkan untuk minum air putih atau minuman tanpa kalori lainnya. Puasa intermiten memiliki beberapa manfaat potensial bagi kesehatan, seperti membantu mengontrol berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan fungsi kognitif. Namun, seperti dengan segala bentuk puasa atau program diet, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulainya, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya.  Dalam puasa intermiten, ada beberapa pendekatan yang berbeda. Beberapa pendekatan m...