Pandemi Seri 2 - "Krisis pangan" akan datang? Haruskah saya menimbun makanan?
Baca artikel lengkap dibutuhkan sekitar 6 menit
Sebagai rakyat biasa, apakah saya perlu menimbun makanan? Sebagai negara yang importir gandum utama ,akankah Indonesia, Italia, dan Filipina jutuh ke keadaan kesulitan? Akankah krisis pangan meledak? Apakah terjadi situasi yang serupa secara sejarah?
Pasokan makanan telah menjadi topik hangat dalam sementara waktu, dan gelombang penimbunan makanan juga dilancarkan di internasional.
Setalah Vietnam mengumumkan bahwa berbagai produk beras dilarang diekspor dengan bentuk apa pun,12 negara secara berturut-turut mengumumkan batasi ekspor biji-bijian, dan 2 negara lain juga bergabunglah dengan aksi itu. Meskipun Vietnam mengumumkan dimulainya pemulihan ekspor baru-baru ini , tetapi sebuah batu mengaduk seribu ombak, rakyat takut mungkin lebih banyak negara menindaklanjuti praktik untuk batasi ekspor makanan dengan PANDEMI masih menyebar, ini akan memiliki dampak tentang pasokan makananglobal, demikianlah mengancam keamanan pangan global.
A . Krisis terakhir yang serupa
PANDEMI ini ada beberapa kesamaan dengan Ebola Outbreak 2014 di Afrika Barat.Ebola Outbreak 2014 menyebar di Afrika selama lebih dari satu tahun, menyebabkan sekitar 30 ribu infeksi dan sekitar 10 ribu kematian, yang saatnya menyebabkan ketakutan besar di Afrika.
Data dari Wikipedia, grafik diproduksi oleh WPS Office
Sementara itu, Ebola Outbreak juga mengganggu rantai pasokan pasar pertanian. Banyak makanan yang petani menghasilkan tidak bisa menjual, selainnya pemerintah membatasi rakyatkeluar untuk kerja , maka mengakibatkan angkatan kerja yang aktualnya penurunan substansial dan produksi pangan sangat terpengaruh.
Di Liberia, petani yang 47% boleh bertani tanam saat itu. Berbagai pembatasan dan penutupan pasar telah mengganggu sirkulasi makanan dan keperluan. Kekurangan pasokan menyebabkan harga naik yang komoditas utama. Kegiatanekonomi pengurangan agar daya beli rumah tangga menurun,dan mengurangi mendapat jumlah makanan. Dipengaruhi oleh ini, status gizi rakyat memburuk, dan kelaparan pada gilirannya menyebabkan Ebola Outbreak memperburuk penyebaran dan keresahan sosial.
Oleh karena itu, pelajaran jelas dari Ebola Outbreak 2014 : meskipun kebutuhan kesehatan telah menjadi perhatian utama dan mendesak, kita juga tidak boleh mengabaikan pencaharian atau keamanan pangan. Selain itu, secara pencaharian dirusakkan, juga akan menyebabkan ketegangan dan keresahan sosial.
B. Bencana tidak pernah datang sendiri-sendiri, banyak faktor memperburuk masalah makanan
Dalam jangka panjang, alasan yang menyebabkan krisis pangannyaada "bencana alam" dan "bencana manusia. "Bencana alam" sebagai faktor utama ada banyak aspek, bencana belalang dan PANDEMI adalah dua alasan utama; dan alasan yang "bencana manusia" adalah kebijakan pemerintah dan spekulasipanjang di pasar.
Ketika mata dunia tertuju pada PANDEMI, Afrika Timur masih terus berjuang dengan krisis besar lainnya: jumlah belalang yang serakah terus menambuhkan. Skala dua krisis ini jarang terjadi di dunia, dan kecepatan reproduksi spread cepat sehingga pemerintah berbagi negara mengendalikannya penuh.
Gambar dari laporan yang Organisasi Pangan dan Pertanian PBB
Setelah PANDEMI, sebanyak negara mulai membatasi rakyat keluar, tetapi ini memang menjadi bencanabagi petani di Afrika Timur dan Asia.Petati ketidakmampuan keluar untuk menghilangkan belalang ke tanahmaka membuat bencana belalang semakin parah.
Di pihak lain, karena PANDEMI membatasi perdagangan dan komunikasi antara negara-negara, banyak daerah sulit mendapatkan peralatan pertanian dan peralatan pembasmi, maka hasil pertanian menurun sangat serius; tatapi beberapa negara yang produsen makanan membatasi atau melarang ekspor makanan, agar menyebabkan negara-negara yang berbasarkan pengimpor makanan sangat sulit mendapatkan makanan cukup.
Data dari situs resmi yang Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, grafik diproduksi oleh WPS Office
Devaluasi dolar AS terhadap Euro dan mata uang penting lainnya agar menyebabkan harga komoditas dengan dolar AS naik. Berbagai dana spekulatif, sepertinya dana pensiun, dana hedge fund, dan dana indeks dll membeli berjangka produk pertanian untuk mengatasi inflasi.
Sejak 2007, investasi spekulatif untuk barang-barang makanan cepat meningkat. Setelah saham teknologi jatuk dan krisis turunan real estat, berjangka produk pertanian menjadi sasaran investasi tinggi berikutnya untukuang panas. Dana spekulatif meningkatkan harga berjangka produk pertanian, menyebabkan harga berjangka produk pertanian naik atau turun tajam, menyimpang dari niat awal yang menghilangkan risiko perdagangan, tetapi meningkatkan volatilitas pasar produk pertanian, penghasilan ekspektasi petani akan terpengaruh, dan tidak kondusif untuk tetap termotivasi antusiasme yang penanaman petani.
C. Apakah makanannya masih cukup? Apa tren harga makanan?
Meskipun sekarang ada banyak insentif ,tetapi insentifnya masih sulit dikuantifikasi, sehingga tidak mudah memprediksi tentang situasi produksidan perubahan harga yang pangan .Oleh karena itu, kami menggunakan data aktual yang "produksi makanan" untuk menunjukkan situasi dan stutas yang produksi pangan global dalam beberapa tahun terakhir, dan melihat fluktuasi harga berbagai pangan yang dibagi lagi dengan "indeks harga makanan".
Apakah makanan benar sampai keadaan yang tidak cukup makan? Gambar di bawah ini menunjukkan tiga set data yang diberikan oleh resmi.
Dari 2017 hingga 2018, total pasokan biji-bijian dunia adalah 3,418 miliar ton, total permintaan 2,6 miliar ton, dan persediaan akhir adalah 817 juta ton;
Dari 2018 hingga 2019, total pasokan biji-bijian dunia adalah 3,444 miliar ton, total permintaan2,643 miliar ton, dan persediaan akhir adalah 801 juta ton;
Dari 2019 hingga 2020, total pasokan biji-bijian dunia diperkirakan 3,467 miliar ton, total permintaan 2,671 miliar ton, dan total mengakhiri inventaris adalah 797 juta ton.
Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, grafik diproduksi oleh WPS Office
Menunjukkan ini total pasokan dan persediaan pangan tidak akan ada masalah dalam tahun-tahun sebelumnya kalau dampak bencana belalang tidak diperhitungkan.Jika berbagai negara memulai kembali perdagangan, masalah yang pasokan pangan akan bisa ditingkatkan besar. Berita baiknya adalah pada 7 April, Vietnam menyatakan akan ekspor kembali beras lagi. Sampai saat ini, dalam Vietnam telah ada "menyimpan makanan" 7 ratus ribu ton, atas permintaan yang Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, mungkin Vietnam akan ekspor beras 8 ratus ribu ton.
Apapun faktor berdasarkannya, perilaku yang ekspor kembali pangan merupakan kontribusi besar untuk menyelesaikan krisis pangan dunia, dan layak mendapat pujian dan dorongan .
Mari kita lihat masalah harga yangdiperhatikan semua orang. Menurut data terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, indeks harga makanan rata-rata 172.2 poin pada Maret 2020, turun 7.8 poin (4.3%) dari Februari, tetapi masih 4.6 poin (2.7%) lebih tinggi dari Maret 2019. Indeks penurunan tajam pada Maret menjadi bulan kedua yang turun dari periode yang sama bulan lalu, banyak alsannya adalah permintaan berkurang yang disebabkan PANDEMI. Meskipun yang paling menonjol dari penurunan harga baru-baru ini adalah minyak nabati dan gula,sub-indeks lainnya juga turun di bulan Maret.
Data dari situs resmi yang Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, grafik diproduksi oleh WPS Office
- Indeks Harga biji-bijian: Maret rata-rata adalah 164.6 poin, turun 3.2 poin (1.9%) dari pada Februari, sekarang hampir sama dengan Maret 2019, karena semua harga eksporbiji-bijian utama yang kecuali beras turun terus selama dua bulan.
- Indeks harga minyak nabati: Maret rata-rata adalah 139.1 poin , turun 19.0 poin (12.0%) setiap bulan, terendah sejak Oktober 2019.
- Indeks Harga Produk Susu: rata-rata pada Maret adalah 203.5 poin, turun 6.4 poin (3.0%) dari pada Februari, penurunan pertama sejak 4 bulan yang terus naik.Hitung seperti itu, indeks juga turun sedikit dari padaperiode yang sama tahun lalu.
- Indeks harga Daging: Maret rata-rata adalah 176.0 poin, turun 1.0 poin (0.6%) dari pada Februari, yaitu bulan ketiga penurunan berturut-turut, tetapi masih lebih tinggi 11.6 poin (7.0%) dari pada periode yang sama tahun lalu.
- Indeks Harga Gula: Maret rata-rataadalah 169.6 poin, turun 40.1 poin (19.1%) dari pada Februari.Alasan terutama yang penurunan tajam harga gula internasional bulan ini adalah dampak PANDEMI, karena tindakan yang tinggal di rumah diterapkan di beberapa negara menekan permintaan yang konsumsi keluar.
Harga-harga yang kategori makanan utama juga pada tren menurun dilihat dari sebagai indeks sub-harga, dan indeks harga makanan dari Organisasi Pangan dan Pertanian juga terus turun pada Maret,maka ketika lakukan pekerjaan yang pencegahan dan penyembuhan untuk bencana belalang dan PANDEMI, kecuali negara pengimpor pangan, harga makanan yang negara lain tidak akan kenaikan substansial dalam jangka pendek.
D. Yang kekuranganbukanlah "makanan" tetapi "kepercayaan diri"
Sekarang PANDEMI kebanyakan terjadi di kota-kota besar, bahkan berdampak kecil pada produksi pangan pedesaan, tidak akan menyebabkan pengurangan produksi pangan global yang signifikan, tetapi berdampak lebih besar pada rantai pasokan pangan global.
Beberapa negara harus membuat pilihan antara melindungi kehidupan syarat dan kerugian ekonomi dengan penyebaran PANDEMI, jika dibatasi ketat orang asing dan barang-barang masuki, ini akan memotong sirkulasi kegiatan yang normal ekonomi global dan pada saat yang samarantai pasokan pangan dunia juga akan dipotong .
Ma Wenfeng yang analis pertanian di Iger mengatakan, "Pangan dunia cukup, tapi masalah utamanya adalah sirkulasi pangan menjadi lambat. "Banyak negara di Afrika Timur mengalami bencana belalang maka memengaruhi produksi pertanian mereka. Untuk beberapa negara yang belum terkena oleh bencana belalang, makanannyamasih dalam status yang pangan memadai, makamembuka perdagangan pangan akan sangat mudah kurangi krisis pangan.
Data dari situs resmi yang Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, grafik diproduksi oleh WPS Office
Kami juga menerima kabar baik pada saat yang sama, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB juga melakukan pekerjaan yang ditargetkan untuk tanggapan terhadap bencana belalang. Sekarang banyak negara yang bencana belalang parah telah ambil tindakan ,total yang belalang dibersihkanada 136 ribu hektar (ha) padabulan Februari,dan pada bulan Maret hingga 165 ribu hektar (ha) .
E. Jangan panik, jangan menimbun makanan
PANDEMI dan bencana belalang yang banjir memang merupakan pukulan fatal bagi produksi pangan tetapi seperti yang dikatakan oleh Iger siapa yang Analis Pertanian,yaitu pangan dunia cukup, tapi masalah utamanya adalah sirkulasi pangan menjadi lambat. Jika impor dan ekspor pangan terbuka, memberikan bantuan kepada terutama negara-negara yang kekurangan pangan, dan mengurangi spekulasi, hubungan pasokan dan permintaan pangan akan kembali ke jalur yang benar.
Maka sebagai rakyat biasa, kita tidak usa membeli dan menimbun makanan. Kita haurs percaya bahwa PANDEMI akan dikalahkan dengan kerja sama antar negara ,dan perdagangan dibuka kembali.
Jika orang tua di keluargamu masih menimbun makanan yang tidak bisa dimakan habis, silakanpindahkan artikel ini kepadanya.Bagaimanapun , makanan segar lebih enak.
Catatan: Semua grafik di atas dibuat oleh WPS Office
Artikel yang direkomendasikan seri yang lalu:
<Pandemi Seri 1-Jangan Panik dan Kami akan Menunjukkan Data Publik Sebenarnya>
Ikuti ember keluarga WPS Office dan silakan buka https://www.wps.com
Pemberitahuan selanjutnya: <Pandemi Seri 3>
Artikel ini hanya menyajikan kepada Anda data yang paling benar.Jika Anda ingin tahu sesuatu, silakan tinggalkan pesan memberi tahu kami, kalauAnda suka isinya, silakanlah teruskan ke teman-temanmu
Tautan referensi:
Gaupp, F., Hall, J., Hochrainer-Stigler, S. et al. Changing risks of simultaneous global breadbasket failure. Nat. Clim. Chang. (2019) DOI: 10.1038/s41558-019-0600-z.