Postingan

Ande-Ande Lumut: Kisah Cinta, Kesetiaan, dan Takdir yang Menyatukan Dua Kerajaan

Gambar
Pada zaman dahulu kala, di tanah Jawa yang subur dan damai, berdirilah dua kerajaan besar: Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kedua kerajaan ini sebenarnya berasal dari satu kesatuan, yaitu Kerajaan Kahuripan, yang dibagi menjadi dua untuk mencegah perselisihan antar saudara. Sebelum wafat, Raja Erlangga berpesan agar kedua kerajaan ini bersatu kembali melalui pernikahan antara Pangeran Raden Panji Asmarabangun dari Jenggala dan Putri Dewi Sekartaji dari Kediri. Namun, takdir berkata lain. Ibu tiri Dewi Sekartaji, yang menginginkan putri kandungnya sendiri menjadi ratu, merencanakan penculikan dan penyembunyian Dewi Sekartaji beserta ibunya. Ketika Raden Panji datang ke Kediri untuk melangsungkan pernikahan, ia mendapati bahwa Dewi Sekartaji telah menghilang. Dengan hati yang hancur, ia menolak usulan ibu tiri untuk menikahi putri kandungnya dan memutuskan untuk mencari Dewi Sekartaji. Dalam perjalanannya, Raden Panji mengganti namanya menjadi Ande-Ande Lumut dan tingga...

Kesaksian Pastor Odorico Mattiuzzi atas Kejayaan Majapahit

Kesaksian Pastur Odorico Mattiuzzi (1286-1331) asal Italia,saat mengunjungi pulau Jawa dan meminta teman sejawatnya, William de Solona mencatat kisah-kisahnya ketika mengunjungi pulau Jawa setiba kembali di Padua, tepatnya di biara St. Antonius, sebagai-berikut: Kesaksian Odorico atas Kejayaan Majapahit  Sumber Artikel dari kotomonodotco :  “Saya pergi ke sebuah pulau lain bernama Jawa yang memiliki garis keliling pantai sepanjang 3.000 mil dan raja Jawa memiliki tujuh raja lain di bawah kekuasaan utamanya. Pulau ini dianggap sebagai salah satu pulau terbesar di dunia dan sepenuhnya dihuni; berlimpahan cengkih, kemukus dan buah pala serta segala macam rempah lain juga banyak, jenis makanan lain dalam jumlah besar, kecuali anggur. Raja Jawa memiliki sebuah istana besar dan mewah paling menakjubkan yang pernah saya lihat, dengan tangga lebar dan megah ke arah ruangan di bagian atas, semua anak tangga secara bergantian terbuat dari emas dan perak. Seluruh dinding bagian dalam dil...

Topeng Emas Yang Ditemukan Di Nusantara

Gambar

POC Yakult, Telur, Micin, Pocari Sweat

Gambar
Yang punya tanaman buah  Tidak kunjung berbuah coba  Praktekan cara ini Bahanya ada disekeliling kita Kelengkeng berbunga setelah 2 minggu disiram POC (pupuk organik cair) yakul+telur+pocari+micin Beberapa bulan yang lalu saya pernah posting tentang pupuk POC (pupuk organik cair) dari yakult dan telor dan hasil nya saya siramkan ke tanaman. Dan Alhamdulillah tanaman jambu tumbuh subur dan berbuah.namun waktu itu masih gabung dengan pupuk lain jadi saya tidak bisa simpulkan kalau itu karna POC yakult. Tiga minggu lalu saya buat lagi pupuk POC roti dan juga POC Yakult.  Kebetulan di rumah ada 2 pot kelengkeng yang belum berbunga. Jadi khusus untuk kelengkeng saya jadikan percobaan.  Pot 1 saya hanya kasih pupuk NPK  Pot 2 saya hanya kasih POC Yakul Perlakuan penyiraman sama.  Hasil nya setelah 2 minggu di terapkan  Pot 1 pupuk NPK belum menunjukkan tanda tanda mulai berbunga Pot 2 pupuk POC yakul sudah berbunga lebat bahkan setiap ujung dah...

Pura Puru Sada, Warisan Budaya Bersejarah Kerajaan Mengwi di Desa Kapal, Mengwi, Badung

Pura Puru Sada, yang terletak di Desa Kapal, Mengwi, Badung, merupakan salah satu Pura Kahyangan Jagat yang menjadi cagar budaya bersejarah di Bali. Meski keberadaannya belum begitu dikenal secara luas, pura ini memiliki nilai sejarah yang luar biasa sebagai salah satu peninggalan kuno di Pulau Bali. Sejarah Pura Puru Sada Berdasarkan Prasasti Pakraman Kapal yang berupa lempengan tembaga (tamra lingga), Pura ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Bali, Sri Maharaja Jaya Sakti (1133-1150 Masehi). Nama Pura Purusadha (singkatan dari Pura Prasadha) dipugar pada masa kejayaan Majapahit dan dipersembahkan kepada Siwa Guru bersama dengan Bhatara Sakti Jayanggrat dan Bhatara Sri (Manik Galih). Selain itu, menurut lontar Kuntara Kanda Purana Bangsul, Pura ini erat kaitannya dengan legenda Sri Maharaja Sek Sukaranti, yang dipercaya berasal dari keturunan Bhatara Surya (Sang Hyang Surya Raditya) dan Sang Hyang Ratih. Tempat ini menjadi saksi perjalanan spiritual leluhur yang berperan besar dal...

"Kawah Patomskiy: Misteri Geologi di Hutan Siberia yang Belum Terpecahkan"

Kawah Patomskiy pertama kali ditemukan secara resmi pada tahun 1949 oleh ahli geologi Rusia Vadim Kolpakov. Dia sedang melakukan ekspedisi jauh ke kawasan hutan Irkutsk ketika dia menemukan sesuatu yang benar-benar aneh—, sebuah gundukan besar berbentuk kerucut, tingginya kira-kira 160 kaki dan lebar dasarnya 520 kaki, terbuat dari batu kapur yang hancur. Strukturnya tampak berbeda dari apa pun di wilayah ini, dengan bentuk kerucut yang berbeda dan kubah bagian dalam yang lebih kecil di tengahnya. Itu sangat aneh sehingga Kolpakov tidak bisa mempercayai matanya pada awalnya, bahkan bertanya-tanya apakah dia melihat semacam ciptaan gunung berapi atau sesuatu yang lain sama sekali. Penduduk setempat, anggota kelompok masyarakat adat Yakut dan Evenki, memperingatkan Kolpakov agar tidak mengunjungi kawah tersebut, dan menyebutnya sebagai tempat yang terkutuk dan menyeramkan. Mereka percaya bahwa formasi tersebut adalah sarang burung berapi—a "Fire Eagle"— dan sebaiknya dibiarkan ...